About Us

Minggu, 15 Desember 2013
ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST

Masya Allah! Salju Turun di Saudi Arabia


Salju Turun di Padang Pasir Arab Saudi

TABUK -- 'Ini benar salju.. di Saudi Arabia!'. Demikian situs Arabnews menuliskan judul beritanya.

Tabuk, wilayah padang pasir dan pegunungan di barat laut Arab Saudi, mengalami fenomena alam yang tidak biasa. ''Tabuk diguyur salju tahunan sejak Selasa kemarin,'' tulis Arabnews.

Warga setempat langsung memanfaatkan momen langka itu dengan berwisata ke pegunungan indah dan lokasi lainnya yang diselimuti salju. Warga dari luar Tabuk juga tak mau kalah ingin menikmati momen salju yang sangat jarang terjadi tersebut.

''Jalan-jalan, terutama menuju lokasi Gunung Allouz, dipenuhi oleh mobil-mobil,'' tulis Arabnews dalam tulisan beritanya 'It's snowing.. in Saudi Arabia!.

Sementara, petugas keamanan serta petugas lalu lintas dan kesehatan bersiaga di sejumlah titik untuk mengatur arus 'turis dadakan' dan siap memberikan pelayanan. Direktur Lalu lintas Tabuk, Brigadir Muhammad bin Ali Al-Najjar, mengingatkan wisatawan berhati-hari dalam berkendaraan.

''Para pengemudi diharapkan mematuhi batas kecepatan dan berkomunikasi dengan pihak berwenang untuk bantuan atau informasi,'' kata Muhammad. ''Petugas patroli siap mengatur lalu lintas dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya.''


Sementara jubir Pertahanan Sipil di Tabuk, Brigadir Mamdouh Al-Enizi, menyarankan penduduk setempat menghindari lembah. Mereka juga diminta untuk tidak mendaki ke tempat-tempat tinggi yang diselimuti salju.
Jalan menuju gurun dan daerah pegunungan Tabuk penuh sesak dengan mobil yang berasal dari kota-kota sekitar seperti Haql dan Bada.

Fotografer Reuters, Mohamed Alhwaity, mengabadikan gambar seorang lelaki bermain salju setelah badai salju menerjang padang pasir di Tabuk, sekitar 1.500 km dari Riyadh, pada Rabu lalu

.Dalam Hadits
Ada apa gerangan dengan terjadinya fenomena alam tersebut? Bagi umat Islam yang telah memahami ajaran Islam, turunnya salju di arab saudi ini bukan merupakan hal yang aneh, karena hal ini telah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu.

Ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulallah SAW mengenai kapan datangnya hari kiamat, Rasulallah SAW menjawab, "bahwa pengetahuan mengenai datangnya hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT".
Tetapi Allah SWT telah memberitahukan tanda-tandanya kepada Rasulullah SAW, antara lain sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadist Rasulullah SAW:

“Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai” (HR Muslim)

Donya Karab Kiamaaattt......!

ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia.





Setelah membuat marah umat Islam melalui program 'Kondom'-nya, kini Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi menolak sertifikasi halal produk Farmasi dalam Rancangan Undang-undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH).
Alasannya, hampir semua obat dan vaksin mengandung babi.
“Contohnya, walaupun bahan vaksin tidak mengandung babi, tapi katlisatrnya itu mengandung unsur babi. Sehingga tidak bisa dinilai kehalalannya,” ujar Nafsiah di Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Dia mengakui, bahwa produk farmasi seperti obat dan vaksin memang mengandung barang haram sehingga tidak bisa disertifikasi halal.

Sehingga Mboi menilai produk farmasi perlu dipisahkan dari makanan dan minuman dalam RUU JPH. Nafsiah juga membenarkan adanya penggunaan minyak babi pada katalisator dalam pembuatan obat.
Ia mencontohkan, bagaimana jika seorang yang berhaji terkena influenza. Karena obatnya mengandung babi, kemudian orang tersebut tak bisa mengobati penyakit tersebut.
Mboi berdalih, bila sertifikasi halal itu diterapkan, vaksin yang mengandung babi itu tidak akan bisa digunakan karena tidak memiliki sertifikasi halal.
“Kita menolak sertifikasi halal itu untuk vaksin dan obat-obatan,” timpalnya.

Sikap Menkes Disesalkan

Ombudsman Republik Indonesia menyayangkan sikap Nafsiah Mboi yang terlalu terburu-buru menolak sertifikasi halal produk farmasi pada Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal (RUU JPH). Penolakan ini dianggap dapat memicu reaksi keras dari publik.

Komisioner Ombudsman Bidang Pencegahan, Hendra Nurtjahjo, menyatakan publik berhak memperoleh informasi ihwal komposisi suatu produk, baik makanan maupun obat-obatan. Termasuk hak untuk mengetahui apakah suatu produk mengandung gelatin babi atau tidak.
"Ini bukan hanya soal kesehatan tetapi juga menyentuh soal keimanan masyarakat muslim," ungkap Hendra di Jakarta, Minggu, (8/12).
Menurut Hendra, sudah saatnya LPOM, MUI dan BPOM Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerjasama dalam satu platform keselamatan kepentingan publik dari produk tidak halal, khususnya bagi masyarakat muslim.
Kemenkes, tegasnya, tidak boleh menyatakan bahwa persoalan halal-tak halal bukan urusannya.

Obat Berkatalisator Babi Tetap Haram

Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara mengenai pernyataan Nafsiah Mboi soal halal/haramnya obat menggunakan katalisator berbahan babi. MUI menegaskan, hal itu tetap haram meski hasil akhirnya sudah tidak terdeteksi.
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan, sesuai dengan kaidah ushuliah, sesuatu yang haram awalnya meski diproses sedemikian rupa, hasil akhirnya tetap haram.

"Hal yang semacam itu di dalam paradigma fikih disebut istihalah, yaitu sesuatu yang haram setelah diproses berubah bentuk menjadi halal karena unsur haramnya tidak terdeteksi. Berdasar kaidah ushuliah di atas, MUI menolak perubahan bentuk istihalah tersebut," tutur Amidhan.
Dia sangat menyesalkan pernyataan Menkes soal tidak adanya kandungan babi dalam obat yang dibuat dengan menggunakan katalisator berbahan babi.
Amidhan berharap pemerintah lebih mendorong tersedianya obat halal, bukan malah menolak. Sebab, perlindungan terhadap konsumen muslim adalah hak konstitusional.

"Dalam Islam, hukum mengonsumsi obat dan vaksin sama dengan hukum mengonsumsi produk pangan, yakni harus halal,” ujar dia.
Karena itu, pemerintah hendaknya mampu memfasilitasi masyarakat dalam menjalankan syariat agama, termasuk dalam mengonsumsi obat-obatan yang terjamin kehalalannya.

Hanya 22 Obat Tersertifikasi Halal

Ketersediaan obat bersertifikat halal masih sangat minim. Baru sekitar 20 jenis obat di Indonesia yang memiliki sertifikasi halal dari MUI. Kondisi itu dikemukakan Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, Sabtu (7/11).
"Di antara 30 ribu obat yang diproduksi sekitar 206 perusahaan di Indonesia, yang telah bersertifikat halal masih sangat sedikit. Dari kelompok obat-obatan, hanya ada lima perusahaan dengan 22 produk,” tuturnya.

Di kelompok jamu, ada 14 perusahaan yang telah memiliki sertifikat halal dengan 100-an produk. Pada kelompok suplemen, yang telah mengantongi sertifikat halal sebanyak 13 perusahaan dengan sekitar 50 produk.
"Angka-angka tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk muslim yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa," ujar Lukman.


Menkes Didesak Beberkan Obat Mengandung Babi

Anwar Abbas, Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengatakan Kemenkes harus bersikap tegas terkait dengan peredaran produk-produk farmasi yang belum memenuhi standar kehalalan.
Menurutnya, pernyataan Menkes yang meminta tidak diberlakukan sertifikasi halal untuk produk farmasi sangat mengejutkan. Apalagi, alasannya adalah hampir semua obat di Indonesia mengandung unsur bahan haram.

"Saya merasa pernyataan itu mengejutkan karena selama ini umat Islam di Indonesia telah mengonsumsi obat-obatan yang haram," tuturnya.
Dia mendesak Menkes agar membeberkan obat-obatan apa saja yang mengandung bahan-bahan haram. Anwar juga meminta seluruh elemen, termasuk pemerintah, tidak berdiam diri melihat fenomena itu terus berlarut-larut.


Jadi hana peu teuga that jeb ubat kimia.... marilah beralih ke obat tradisional,
ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia.


Kisah Muallaf Seorang Wanita Pekerja Laundry karena Celana Dalam



illustrasi

   Mungkin kedengaran aneh dan janggal.     Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk islamnya seorang non muslim kedalam islam di sebabkan hal-hal luar biasa dan penting. Seperti dokter Miller seorang penginjil Kanada yang masuk islam setelah menjumpai I'jaz Qur'an dari berbagai segi.Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Ya, masuk islam gara-gara pakaian dalam!


Fakta ini dikisahkan Doktor Sholeh Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris. Ada seorang perempuan tua yang biasa mencuci pakaian para mahasiswa Inggris termasuk pakaian dalam mereka.


Tidak ada sisi menarik pada wanita ini, tua renta, pegawai rendahan dan hidup sendirian. Setiap kali bertemu dia selalu membawa kantong plastik berukuran besar yang terisi penuh dengan pakaian kotor. Untuk pekerjaan kasar seperti ini penghuni rumah jompo ini terbilang cekatan di usianya yang sudah terbilang uzur.

Di Inggris, masyarakat yang memiliki anggota keluarga lansia biasanya cenderung memasukkan mereka ke panti jompo. Dan tentu saja keadaan miris ini harus diterima kebanyakan para orangtua dengan besar hati agar tidak membebani anak mereka. Namun di tengah kondisi seperti itu sepertinya tidak membuat kecil hati tokoh kita ini yang justeru begitu getol mengisi hari-harinya bergelut dengan cucian kotor.


Wanita baya itu lebih suka dipanggil auntie atau bibi. Dia sudah bekerja sebagai petugas laundry hampir separuh usianya. Beruntung baginya masih ada instansi yang bersedia mempekerjakan para manula.


“Aku merasa dihargai meski sudah tua. Lagipula, orang-orang seperti aku ini sudah tidak ada yang mengurus, kalau bukan diri sendiri. Anak-anakku sudah menikah dan tinggal bersama keluarga mereka masing-masing. Suamiku sudah meninggal. Walaupun anak-anak suka menjenguk, tapi aku tetap ingin punya kegiatan sendiri untuk mengisi masa tua,” ujarnya


“Bukan untuk kerja yang berat memang, tapi setidaknya, selain menambah penghasilan juga mengisi hari tua. Mungkin itu lebih baik daripada harus tinggal diam di panti jompo.” Ujarnya lagi dengan wajah sendu.


“Sedih juga kalau harus tinggal sendirian. Seperti seorang temanku. Dia juga dulu bekerja sebagai petugas laundry bersamaku. Sampai akhirnya, anak perempuan satu-satunya menikah. Namun setelah menikah, anak perempuannya itu tidak pernah menghubunginya,” bibi berkisah.


Bagi sang Bibi profesinya sebagai petugas laundry justeru membuatnya lebih dekat dengan sepak terjang, liku-liku penghuni asrama yang rata-rata adalah mahasiswa dari luar Inggris. Sang Bibi paham betul kebiasaan para mahasiswa yang tinggal di asrama ini selain belajar sehari-hari, adalah pergi clubbing sekedar “having fun”. Banyak asrama memiliki bar, café, ruang duduk untuk menonton televisi, ruang musik dan fasilitas olahraga sendiri.


Dan salah satu sisi negatif pergaulan dengan orang Inggris adalah bila mereka sudah dekat botol miras, biasalah mereka sampai benar-benar mabuk. Dan dapat dibayangkan kekacauan yang terjadi. Muntah merata di sebarang tempat, kencing dalam celana dan sebagainya. Inilah perbuatan paling bodoh yang pernah dilakukan oleh manusia sejak terciptanya minuman beralkohol. Bukan saja menghilangkan akal sehat, tetapi juga si pemabuk akan merasa kelelahan dan sakit kepala yang teramat sangat (hangover).


Saat para penghuni asrama masih dibuai mimpi karena kelelahan habis clubbing semalaman suntuk. Tinggalah sang Bibi memunguti pakaian kotor itu setiap hari. Dan terkadang harus diangkut dari kamar, jauh sebelum mereka bangun dari tidur. Kemudian disortir dengan teliti satu persatu berdasarkan jenis bahan, ukuran, warna dan yang lebih spesifik lagi dipisahkankannya pakaian dalam dari yang lain. Begitu pekerjaan rutin itu dilakukan dengan penuh dedikasi tinggi walau diujung usianya yang semakin menua.


Waktu terus berjalan, sementara sang Bibi tanpa putus asa terus bergelut dengan ‘dunia kotor’nya. Idealnya di penghujung usianya itu seharusnya masa bagi seseorang menuai hasil kerja payahnya di masa muda. Namun situasilah yang menyebabkan dia harus menanggung berbagai persoalan hidup, maka sungguh itu merupakan masa tua yang tidak membahagiakan. Di dalam kondisi yang sudah tidak mampu banyak berbuat, dia justru dituntut harus banyak berbuat. Dalam kondisi produktivitas menurun ia justru dituntut untuk berproduksi tinggi.


Entah sampai kapan dia harus melakoni pekerjaan itu. Maka sampailah suatu saat asramanya kedatangan penghuni baru yaitu beberapa mahasiswa muslim dari Timur Tengah yang mendapat tugas belajar dari negaranya. Mereka sudah terdaftar akan menempati salah satu kamar di asrama tempat sang Bibi bekerja.


Bagi kebanyakan pelajar timur tengah sangat langka memilih tinggal di asrama. Mereka biasanya membeli rumah atau flat yang sudah disesuaikan untuk menampung kelompok kecil siswa, pasangan atau keluarga. Ada juga beberapa pemilik tempat perorangan mengijinkan rumah-rumah mereka dikelola dan disewakan.


Tinggal di asrama merupakan cara terbaik untuk bertemu orang-orang baru dan menjalin persahabatan yang langgeng. Inilah salah satu pertimbangan mereka memilih tinggal di asrama. Kesadaran inilah yang menepis kekhawatiran akan terjadinya gegar budaya atau “cultural shock“.


Hidup dalam komunitas non muslimlah justeru kita dituntut untuk membuktikan nilai-nilai Islam yang tinggi ini sebagai sebuah solusi bagi manusia. Tentunya ini adalah pekerjaan dakwah yang merupakan tanggungjawab setiap muslim dimana saja berada. Dengan tetap menjaga keistimewaan kita sebagai muslim yaitu kesalehan.


Hari-hari terus berlalu, tampaknya si Bibi ini betul-betul perhatian dengan apa yang dicucinya. Sampai-sampai dia tahu ini pakaian si A, ini si B dan seterusya. Tidak terkecuali dengan pakaian kotor milik mahasiswa dari Timur Tengah tadi. Namun saat dilakukan sortir pakaian dalam, si Bibi merasa ada sesuatu yang tidak biasa, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaian muslim arab saja yang terlihat tidak kotor, tidak berbau, tidak kumuh dan tidak banyak noda dipakaiannya.


Kejadian langka ini semakin mendorong rasa penasaran si Bibi. Lagi-lagi pencuci pakaian di asrama ini selalu merasa aneh saat mencuci celana dalam mereka. Berbeda dengan yang lain, kedua pakaian dalam mereka selalu tak berbau.


Maka masih dalam keadaan penasaran, si Bibi memutuskan bertanya langsung dengan ‘pemilik celana dalam’ itu. Saat ditanya kenapa. Dua orang ini menjawab, ”Kami selalu istinja setiap kali kencing.” Pencuci baju ini bertanya lagi, ”Apakah itu diajarkan dalam agamamu?”


“Ya!” Jawab dua orang pelajar muslim tadi.


Merasa belum yakin 100 persen dengan jawaban itu, akhirnya si Bibi datang menemui salah seorang tokoh muslim yaitu Doktor Sholeh– Pengajar di sebuah perguruan Tinggi Islam di Saudi, saat ditugaskan ke Inggris– Wanita tua ini menceritakan keheranannya selama bertugas perihal adanya pakaian dalam yang ‘aneh’.


Ada beberapa pakaian dalam yang tidak berbau seperti kebanyakan mahasiswa umumnya, apa sebabnya? Maka ustadz ini menceritakan karena pemiliknya adalah muslim, agama kami mengajarkan bersuci setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar, tidak seperti mereka yang tidak perhatian dalam masalah seperti ini.


Betapa terkesan ibu tua ini jika untuk hal yang kecil saja Islam memperhatikan apatah lagi untuk hal yang besar, pikir pencuci baju itu. Dan tidak lama kemudian ia mengikrarkan syahadat, masuk Islam dengan perantaraan pakaian dalam!


Tidak disangka ternyata diam-diam si tukang cuci masuk Islam, gemparlah para mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut, yang kebanyakan adalah non muslim. Mereka berusaha ingin tahu sebab musabab si Bibi masuk islam. Dia menjawab dengan yakin bahwa dirinya sangat kagum dengan kawan muslim Arab ini, karena dari semua pakaian yang dicucinya, hanya pakaiannya sajalah yang terlihat tidak macam-macam. Dan dengan hidayah Allah Swt, dirinya dapat membedakan antara pakaian seorang muslim dan non muslim.


Hidayah memang bisa datang kapan saja dan pada siapa saja. Selama ini mungkin kita lebih sering mendengar masuk Islamnya seorang non muslim ke dalam Islam lebih disebabkan pada hal-hal luar biasa dan penting. Tapi yang ini benar-benar tidak biasa. Mendapat hidayah di penghujung usia gara-gara pakaian dalam!

Sungguh takdir Allah benar-benar telah jatuh berketepatan dengan kegigihannya selama ini mengisi hari-hari di sisa hidupnya sebagai petugas laundry. Disinilah letak rahasia nikmat Allah yang agung yang mempertemukan antara takdirNya dan ikhtiar manusia. Sungguh Allah tidak pernah menyia-nyiakan amal seorang hambaNya.
ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST

Bendungan Aneh
Saboh bendungan air bendungan di Gran Paradiso National Park, bagian utara Italia menampilkan foto aneh dan menakjubkan. Untuk jelasnya langsung saja lihat gambar di bawah ini.


Apa anda melihat ada yang aneh dari foto di atas? Ok, sekarang mari tanyoe perbesar gambarnya disisi dinding bendungan.




Sekarang terlihat ada titik-titik obyek aneh di dinding bendungan. Tapi, benda apakah itu?




Tampaknya foto harus di-zoom in lagi.



Sett dah!, inilah penyebab keanehan bendungan tersebut.




Ternyata gerombolan kambing sedang memanjat dinding Bendungan.


Kambing-kambing Ibexes itu bisa memanjat di dinding yang nyaris 90 derajat. Menakjubkan Bukan?

Trimong geunaseh bang... Mbheeeekkkkk.....


Ternyata Kuasa Allah tidak terduga, Bahkan lebih Berani kambing daripada maniasia pemanjat tebing... Nyoe Jeut keu Contoh Bagi Tanyoe Bek Mbong2, Carong Kameng Ngen Tanyoe.... 


Cooment di Bawah...
ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST

Like Dayah Mulia - Yaa Arhaamarrahimin


like dayah mulia, bah broek2 ata droe,,  heehe... mayang.,,,, like nyoe di pandu oleh syeh dari lhong raya, alhmdu sudah setahun berjalan, dan mudah2an kedepannya tidak berhenti2 untuk mnapilkan yang terbaik... Alhmdu berkat dukungan santri dayah dan peserta group, group like Dayah Mulia berjalan lancar... inilah kisah kami bepertualang yang pertama, kegiatan penampilan kami yang pertama di ie suum...

 Jgan ketawa jika kurang mnyenangkan karena baru mulai.. kami masih awam banget tentang namanya seni aceh dulu, dari sekaranglah kita bangkitkan seni2 tradisional karya santri2 Aceh...






Itulah hasilnya....! Comment di bawah...!








































Sabtu, 07 Desember 2013

ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST

                                          Hukum Aqiqah

PENGERTIAN ‘AQIQAH
‘Aqiqah ialah sembelihan binatang an‘am yang dilakukan kerana menyambut kanak-kanak yang baru dilahirkan sebagai tanda kesyukuran kepada Allah subhanahu wata‘ala.

HUKUM MELAKUKAN ‘AQIQAH
Hukum melakukan ‘aqiqah ialah sunnah mu’akkadah bagi orang yang menanggung sara hidup kanak-kanak tersebut. Jika anak itu lelaki disunatkan menyembelih dua ekor kambing, manakala jika anak itu perempuan disunatkan menyembelih seekor kambing. Binatang seperti lembu, kerbau atau unta boleh dibahagikan kepada tujuh bahagian.

WAKTU PELAKSANAAN ‘AQIQAH
Waktu melakukan ‘aqiqah adalah dari hari kelahiran kanak-kanak itu sehinggalah ia baligh. Masa yang paling afdhal untuk melakukan ‘aqiqah adalah pada hari ketujuh kelahiran kanak-kanak tersebut.


Sabda Rasullullah sallallahu ‘alayhi wasallam:

كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ , وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى .

Maksudnya:
"Setiap bayi itu tergadai dengan ‘aqiqahnya. Disembelih untuknya pada hari ketujuh dan dicukur kepalanya dan diberi nama."
(Riwayat Abu Daud)

SYARAT ‘AQIQAH
Berniat ‘aqiqah ketika menyembelih.


Hendaklah binatang tersebut tidak ada cacat yang boleh mengurangkan dagingnya serta sampai umur.

PERKARA SUNAT SEMASA ‘AQIQAH

Berdoa semasa hendak menyembelih:


بِسْمِ اللهِ ، اَللهُ أَكْبَرُ ، اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَإِلَيْكَ عَقِيْقَةٌ ... (sebut nama anak)
Maksudnya:
"Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, binatang ini daripada-Mu dan kembali kepada-Mu, ini ‘aqiqah…".

Menyembelih ketika matahari sedang naik.

Daging ‘aqiqah dimasak terlebih dahulu sebelum disedekahkan.

Tidak mematah-matahkan tulang-tulang daripada binatang ‘aqiqah, hanya mencerai-ceraikan sendi-sendinya.

Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.

Memasak daging ‘aqiqah dengan cara gulai manis untuk dihidangkan kepada tetamu.



PERKARA YANG PERLU DILAKUKAN KETIKA MENYAMBUT KELAHIRAN ANAK
Mengazankan di telinga sebelah kanan anak yang baru lahir.

Membaca iqamah di telinga sebelah kirinya.

Membaca doa di kedua-dua belah telinganya, contohnya membaca surah Al-Ikhlas.

Menyapu lelangit kanak-kanak tersebut dengan benda-benda yang manis seperti buah tamar atau pisang.

Menamakan kanak-kanak tersebut dengan nama-nama yang baik pada hari ketujuh kelahirannya.

Mengadakan jamuan dan doa kesyukuran sempena kelahirannya.

Mencukur rambut kanak-kanak tersebut selepas menyembelih ‘aqiqah untuknya.

Memberi sedekah emas atau perak seberat rambut kanak-kanak yang dicukur itu atau wang yang sama nilai dengan emas atau perak tersebut.

Menyedekahkan daging ‘aqiqah kepada fakir miskin.



HIKMAH ‘AQIQAH
‘Aqiqah mengandungi beberapa hikmah, antaranya:
Sebagai tanda kesyukuran kita kepada Allah kerana telah mengurniakan anak.
Untuk mengisytiharkan kepada masyarakat umum tentang anugerah yang dikurniakan oleh Allah.
Untuk memulakan kehidupan anak dengan perkara-perkara kebaikan.
Mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli-ahli masyarakat dengan keluarga yang dikurniakan anak.
Melahirkan rasa kegembiraan kerana mendapat zuriat yang menepati sunnah Rasulullah.

Perbezaan antara ‘aqiqah dan qurban.

Terdapat beberapa perbezaan antara ‘aqiqah dengan qurban:
‘Aqiqah tidak terikat pada masa tertentu, sedangkan qurban dilakukan pada masa-masa tertentu, iaitu selepas sembahyang dan khutbah Hari Raya ‘Aidil Adha hingga 13 Zulhijjah.


Daging ‘aqiqah boleh diberi milik kepada orang kaya manakala daging qurban hanya boleh diberi kepada fakir miskin.


‘Aqiqah dilakukan sempena menyambut kelahiran anak sebagai tanda kesyukuran kepada Allah, manakala qurban dilakukan kerana memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Isma‘il.


Daging qurban sunat disedekahkan secara mentah, sedangkan daging ‘aqiqah sunat disedekahkan setelah dimasak.



ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST


SIFAT-SIFAT MALAIKAT

1. Malaikat dijadikan daripada cahaya


Rasulullah S.A.W telah bersabda :

Maksudnya : Dari Aisyah R.A. berkata, dari Rasulullah S.A.W bersabda : “ Malaikat dijadikan daripada cahaya, jin dijadikan daripada percikan api dan manusia dijadikan daripada bahan yang telah diberitahu kepada kamu.”


(Riwayat Muslim)

2. Malaikat tidak bersifat dengan lelaki dan perempuan

Allah S.W.T berfirman di dalam Surah Al-Najm ayat 27-28 :



Maksudnya : “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Hari Akhirat sahajalah, yang tergamak menamakan malaikat itu dengan nama perempuan, sedang mereka tidak mempunyai sebarang pengetahuan mengenainya. Mereka tidak lain hanyalah mengikut sangkaan semata-semata, padahal sesungguhnya sangkaan itu tidak dapat memenuhi kehendak menentukan sesuatu daripada kebenaran i’tikad”.


(Surah Al-Najm : 27-28)

3. Malaikat tidak dapat dilihat

Malaikat ialah suatu makhluk yang halus dan termasuk dalam alam ghaib yang tidak termasuk dalam golongan makhluk yang wujud jasmaniyahnya iaitu malaikat tidak dapat dilihat, diraba, didengar, dicium dan dirasa.



Maksudnya : Dari Abu Salamah bahawasanya ‘Aisyah R.A. berkata, Rasulullah S.A.W bersabda : “Wahai ‘Aisyah, ini Jibril datang dan dia menyampaikan salam kepadamu! ‘Aisyah pun menjawab: Begitu pula ‘alaihis salam wa rahmatullah (baginya keselamatan dan rahmat Allah), dia dapat melihatku sedangkan aku tak dapat melihatnya.

(Muttafaq ‘Alaihi)

4. Malaikat boleh menjelma dengan pelbagai rupa

Allah S.W.T telah menceritakan penjelmaan malaikat dalam pelbagai bentuk termasuk bentuk manusia dalam firman-Nya di dalam Surah Maryam ayat 17 :



Maksudnya : “Maka Kami hantarkan kepadanya Roh dari Kami, lalu ia menyamar diri kepadanya sebagai seorang lelaki, yang sempurna bentuk kejadiannya.

5.Malaikat terpelihara daripada melakukan dosa

Malaikat dijadikan dengan fitrah taat kepada Allah S.W.T dan terlindung daripada melakuan maksiat. Firman Allah S.W.T dalam Surah Al-Tahrim ayat 6 :



Maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari neraka yang bahan-bahan bakarnya manusia dan batu berhala; neraka itu dijaga dan dikawal oleh malaikat-malaikat yang keras kasar layanannya; mereka tidak menderhaka kepada Allah S.W.T dalam segala yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mereka pula tetap melakukan segala yang diperintahkan.”

(Surah Al-Tahrim : 6)6.Malaikat tidak makan, tidak minum, tidak tidur, tidak berkahwin dan bersih dari mempunyai nafsu syahwat.



ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST

Hukum Minum Arak (Khamar)



PENGERTIAN ARAK

Arak ialah minuman yang memabukkan. Dalam bahasa Arab dinamakan khamar, berasal dari kata khamara ertinya menutupi. Seseorang yang minum arak atau khamar, biasanya ia mabuk, hilang akal fikirannya tertutup jalan kebenaran, dan ia lupakan dirinya dan lupakan Allah.

Minum arak hukumnya adalah haram, sama ada sedikit atau banyak, hukum mabuk atau pun tidak, kecuali ketika darurat, dan arak itu adalah najis ainnya. Firman Allah yang bermaksud :

”Wahai orang-orang yang beriman bahawa sesungguhnya arak dan judi, dan pemujaan berhala dan mengundi nasib dengan batang-batang anak panah, adalah semata-mata kotor (najis / keji) dari perbuatan syaitan. Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya supaya kamu berjaya”.

(Surah Al- Maidah ayat 90)

HUKUM ORANG YANG MINUM ARAK

Dalam Qanun jenayah syar’iyyah, seseorang yang telah sabit kesalahan minum arak atau sebarang minuman yang memabukkan, sama ada dia mabuk atai tidak, wajib dikenakan hukuman sebat tidak lebih dari 80 kali sebat dan tidak tidak kurang dari 40 kali sebat. Hukuman ini adalah berdalilkan hadith Rasulullah s.a.w yang diriwayatkan daripada Ali bin Abi Thalib r.a yang bermaksud:

”Rasulullah s.a.w telah menyebat orang yang minum arak sebanyak 40 kali sebat, dan Saidina Abu Bakar telah menyebat sebanyak 40 kali sebat juga, dan Saidina Umar menyebat sebanyak 80 kali sebat. Semuanya adalah sunnah Rasulaullah s.a.w. dan inilah yang paling akau suka”.

KESABITAN KESALAHAN MINUM ARAK(KHAMAR)

Untuk mensabitkan kesalahan seseorang minum arak (khamar) adalah tertakluk dibawah tiga sebab:

i) Minuman yang diminum itu ialah khamar, iaitu minuman yang memabukkan dan yang menghilangkan akal fikiran manusia

ii) Orang yang meminum minuman itu mengetahui bahawa minuman yang diminum tadi memabukkan dan menutup akal fikiran.

iii) Sengaja melakukan kesalahan meminum minuman yang memabukkan.

Seseorang yang meminum minuman yang boleh memabukkan, dan ia tidak tahu bahawa dengan meminum minuman itu ia akan menjadi mabuk tidak boleh dikenakan hukuman had keatas orang yang meminum minuman itu, sekalipun dengan sebab meminum tadi ia menjadi mabuk.

PEMINUM ARAK YANG BOLEH DIKENAKAN HUKUM HADD

Orang yang melakukan kesalahan minum arak (khamar) yang wajib dikenakan hukuman hadd adalah tertakluk dibawah syarat-syarat berikut:

i) Baligh
ii) Berakal
iii) Kemahuan sendiri tanpa dipaksa oleh sesiapa
iv) Minuman itu masuk kedalam rongga melalui mulut


Kanak – kanak yang belum baligh atau orang yang gila yang minum arak (khamar) tidak boleh dikenakan hukuman hadd ke atas mereka, kerana perbuatan mereka itu tidak boleh dianggap sebagai perbuatan jenayah syar’iyyah yang boleh dikenakan hukuman hadd. Ini adalah berdalilkan hadith Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:-

”Allah tidak akan menyiksa tiga golongan manusia, iaitu kanak-kanak sehingga ia baligh, orang yang tidur sehingga ia bangun dari tidurnya, dan orang yang gila sehingga ia sembuh dari gila’.

(Riwayat Bukhari dalam Sahih)

BUKTI-BUKTI YANG MENSABITKAN KESALAHAN MINUM ARAK (KHAMAR)

Bukti – bukti yang mensabitkan kesalahan seseorang itu minum arak (khamar) yang boleh dikenakan hukuman hadd adalah sebagaimana berikut:-

1) Syahadah (kesaksian)
2) Ikrar (pengakuan)

Kesalahan minum arak (khamar) boleh dibuktikan dengan keterangan lisan yang diberi oleh dua orang saksi atau dengan ikrar (pengakuan) yang dibuat oleh oarang yang dituduh itu dengan kerelaan dirinya sendiri tanpa paksaan dari mana-mana pihak.

Saksi-saksi dari pihak pendakwa atau penuduh mestilah terdiri dari dua orang lelaki yang mempunyai syarat-syarat yang cukup. Jika saksi-saksi itu semuanya terdiri dari orang-orang perempuan atau seorang lelaki berserta dengan beberapa orang perempuan, maka kesaksian mereka itu tidak boleh diterima dan tidak boleh disabitkan kesalahan orang yang dituduh tadi, kerana kesaksian mereka itu boleh mendatangkan keraguan.



ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST..


 Zina



Ialah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki dengan seorang perempuan tanpa nikah yang sah mengikut hukum syarak (bukan pasangan suami isteri) dan kedua-duanya orang yang mukallaf, dan persetubuhan itu tidak termasuk dalam takrif (persetubuhan yang meragukan).

Jika seorang lelaki melakukan persetubuhan dengan seorang perempuan, dan lelaki itu menyangka bahawa perempuan yang disetubuhinya itu ialah isterinya, sedangkan perempuan itu bukan isterinya atau lelaki tadi menyangka bahawa perkahwinannya dengan perempuan yang disetubuhinya itu sah mengikut hukum syarak, sedangkan sebenarnya perkahwinan mereka itu tidak sah, maka dalam kes ini kedua-dua orang itu tidak boleh didakwa dibawah kes zina dan tidak boleh dikenakan hukuman hudud, kerana persetubuhan mereka itu adalah termasuk dalam wati’ subhah iaitu persetubuhan yang meragukan.

Mengikut peruntukan hukuman syarak yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadith yang dikuatkuasakan dalam undang-undang Qanun Jinayah Syar’iyyah bahawa orang yang melakukan perzinaan itu apabila sabit kesalahan di dalam mahkamah wajib dikenakan hukuman hudud, iaitu disebat sebanyak 100 kali sebat. Sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bermaksud :

“Perempuan yang berzina dan lelaki yang berzina, hendaklah kamu sebat tiap-tiap seorang dari kedua-duanya 100 kali sebat, dan janganlah kamu dipengaruhi oleh perasaan belas kasihan terhadap keduanya dalam menjalankan hukum Agama Allah, jika benar kamu beriman kepada Allah dan hari Akhirat, dan hendaklah disaksikan hukuman siksa yang dikenakan kepada mereka itu oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”. (Surah An- Nur ayat 2)

ZINA TERBAHAGI KEPADA DUA :

1. ZINA MUHSAN
2. ZINA BUKAN MUHSAN

ZINA MUHSAN

Iaitu lelaki atau perempuan yang telah pernah melakukan persetubuhan yang halal (sudah pernah berkahwin)



ZINA BUKAN MUHSAN

Iaitu lelaki atau perempuan yang belum pernah melakukan persetubuhan yang halal (belum pernah berkahwin).

Perzinaan yang boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan Zina Muhsan ialah lelaki atau perempuan yang telah baligh, berakal, merdeka dan telah pernah berkahwin, iaitu telah merasai kenikmatan persetubuhan secara halal.

Penzinaan yang tidak cukup syarat-syarat yang disebutkan bagi perkara diatas tidak boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina muhsan, tetapi mereka itu boleh dituduh dan didakwa dibawah kesalahan zina bukan muhsan mengikut syarat-syarat yang dikehendaki oleh hukum syarak.

HUKUMAN YANG DIKENAKAN KEATAS ORANG YANG ZINA MUHSAN DAN BUKAN MUHSAN

Seseorang yang melakukan zina Muhsan, sama ada lelaki atau perempuan wajib dikenakan keatas mereka hukuman had (rejam) iaitu dibaling dengan batu yang sederhana besarnya hingga mati. Sebagaimana yang dinyatakan di dalam kitab I’anah Al- Thalibin juzuk 2 muka surat 146 yang bermaksud :

”Lelaki atau perempuan yang melakukan zina muhsan wajib dikenakan keatas mereka had (rejam), iaitu dibaling dengan batu yang sederhana besarnya sehingga mati”.

Seseorang yang melakukan zina bukan muhsan sama ada lelaki atau perempuan wajib dikenakan ke atas mereka hukuman sebat 100 kali sebat dan buang negeri selama setahun sebagaimana terdapat di dalam kitab Kifayatul Ahyar juzuk 2 muka surat 178 yang bermaksud :

”Lelaki atau perempuan yang melakukan zina bukan muhsin wajib dikenakan keatas mereka sebat 100 kali sebat dan buang negeri selama setahun”.

PEREMPUAN YANG DI ROGOL DAN DI PERKOSA

Perempuan-perempuan yang dirogol atau diperkosa oleh lelaki yang melakukan perzinaan dan telah disabit dengan bukti –bukti yang diperlukan oleh syarak dan tidak menimbulkan sebarang keraguan dipihak hakim bahawa perempuan itu dirogol dan diperkosa, maka dalam kes ini perempuan itu tidak boleh dijatuhkan dan dikenakan hukuman hudud,dan ia tidak berdosa dengan sebab perzinaan itu.

Lelaki yang merogol atau memperkosa perempuan melakukan perzinaan dan telah sabit kesalahannya dengan bukti – bukti dan keterangan yang dikehendaki oleh syarak tanpa sebarang keraguan dipihak hakim, maka hakim hendaklah menjatuhkan hukuman hudud keatas lelaki yang merogol perempuan itu, iaitu wajib dijatuhkan dan dikenakan ke atas lelaki itu hukuman rejam dan sebat.

Perempuan-perempuan yang telah disabitkan oleh hakim bahawa ia adalah dirogol dan diperkosa oleh lelaki melakukan perzinaan, maka hakim hendaklah membebaskan perempuan itu dari hukuman hudud (tidak boleh direjam dan disebat) dan Allah mengampunkan dosa perempuan itu di atas perzinaan secara paksa itu.
Minggu, 17 November 2013
ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST


Fatwa Ulama: Bolehkah Puasa ‘Asyura Satu Hari Saja?


Fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Wal Ifta Saudi Arabia


Soal:
Bolehkah puasa ‘Asyura hanya sehari saja (yaitu tanggal 10 Muharram) ?
Jawab:
Boleh puasa ‘Asyura hanya sehari saja namun yang lebih afdhal ditambah dengan puasa sehari sebelumnya (tanggal 9) atau sehari setelahnya (tanggal 11). Karena hal tersebut adalah sunnah yang shahih dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, berdasarkan sabda beliau:
لئن بقيت إلى قابل لأصومن التاسع
andaikan tahun depan aku masih ada, aku akan berpuasa pada hari ke sembilan
Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma menjelaskan:
يعني مع العاشر
maksudnya beliau, bersama dengan hari kesepuluh
wabillahit taufiq wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammadin wa aalihi wa shahbihi wa sallam
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id
Senin, 04 November 2013

ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST


 Mengambil Hikmah Dari Peristiwa Hijrah


Khutbah Jum'at




ألحَمْدُ لِلّهِ. ألحَمْدُ لِلّهِ الذِي جَزَى العَامِلِيْنَ. وأحَبَّ الطَّائِعِيْنَ. وَأبْغَضَ العَاصِيْنَ. أشْهَدُ أنْ لاَ اِلهَ اِلااللهُ. وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدٍ الهَادِي اِلَى صرَاطِكَ المُسْتَقِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ الْقَوِيْمِ. أمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اتَّقُوْاللهَ الّذِي لا اِلهَ سِوَاهُ وَاعْلَمُوا أنَّ اللهَ أمَرَكُمْ بِالطَّاعَةِ والْعِبَادَةِ. وَنَهَاكُمْ بِالظُّلْمِ وَالْمَعْصِيَةِ. فَلا يَكُوْنُ ذلِكَ اِلاَّ لِخُسْرَانِكُمْ وَهَلالِكُمْ. وَلَكِنِّ اللهَ يَرْحَمُكُمْ وَأنْزَلَ نِعَمَهُ عَلَيْكُمْ. فَأَطِيْعُوْهُ وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّئَاتِ. لِأَنَّ اللهَ جَزَى أَعْمَالَكُمْ. أَثَابَكُمْ بِصَالِحِ أَعْمَالِكُمْ. وَعَذَّبَكُمْ بِسَيّءِ أَفْعَالِكُمْ.

قَالَ اللَّهُ تَعَالَى :أَعُوْذُبِااللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، فَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَأُخْرِجُواْ مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُواْ فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُواْ وَقُتِلُواْ لأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ ثَوَاباً مِّن عِندِ اللّهِ وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Melalui mimbar khutbah ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada para jama’ah sekalian, marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan kadar ketaqwaan kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti yang sebenarnya. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya. Bahwasannya tidak ada perbedaan antara seseorang dengan seorang yang lainnya. Maka alangkah bahagia dan beruntungnya orang yang termasuk dalam golongan muttaqin. Karena kelak akan mendapat tempat dan maqam yang mulia di sisi Ilahi.

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Masih di bulan Muharram ini memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada kita semua. Yaitu dengan menggunakan nikmat itu ke jalan yang di ridloi-Nya. Bersyukur atas nikmatnya, maka Allah pun akan menambah nikmat itu. Sebagaimana dalam surat Ibrahim ayat 7 Allah SWT berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka sesungguhnya azab–Ku sangat pedih.”

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Sebagai upaya memningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya, maka melalui datangnya Tahun Baru Hijriyah ini kita menengok sejarah masa silam, masa perjuangan Nabi SAW dan para sahabat-sahabat beliau menegakkan agama Allah.

Sebagaimana di ketahui dalam catatan sejarah, bahwa Nabi Muhammad SAW, dan para sahabat beliau mengembangkan risalah Islam di Mekkah banyak menemui tantangan dan hambatan yang tidak ringan. Orang-orang Quraisy menentangnya. Mereka melakukan penganiayaan terhadap sahabat-sahabat beliau dengan tujuan agar Nabi SAW menghentikan dakwahnya.

Semakin hari kekejaman dan penganiayaan semakin keras, namun sungguh suatu keajaiban, semakin keras penindasan dan dan semakin keras penganiayaan, Islam pun semakin berkembang. Tidak satupun orang yang begitu masuk Islam lalu sudi keluar atau menjadi murtad bagaimanapun kerasnya kekejaman dan penganiayaan yang mereka lakukan.

Makin hari kekejaman itu semakin menjadi-jadi, dan kemudian mencapai puncaknya. Mereka sepakat untuk menangkap dan membunuh Nabi SAW. Dalam keadaan genting itulah, Rasulullah mendapat perintah hijrah ke Madinah. Maka berhijrahlah Beliau bersama para sahabat menuju kota Yatsrib, yang sekarang menjadi kota Madinah.

Peristiwa hijrah ini terjadi tonggak perjuangan umat Islam untuk selanjutnmya mereka tidak hanya dikagumi oleh kawan tapi juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan atau cocok dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah itu akan tetap cocok dijadikan rujukan kehidupan. Banyak sekali hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa tersebut. Diantaranya:

Pertama, hijrah merupakan perjalanan mempertahankan keimanan. Karena iman, para sahabat sudi meniggalakan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka. Karena iman, mereka rela berpisah dengan orang yang dicintainya yang berbeda akidah. Iman yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin, kalau batin sudah merasa tentram dan teraasa bahagia, maka bagaimanapun pedihnya penderitaan dzahir yang mereka alami tidak akan terasa. Itulah mengapa sebabnya para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan perjalanan dari Mekkah menuju Madinah dengan bekal iman. Oleh karena itu, dalam memperingati tahun baru hijriyah ini, perlulah kita tanamkan keimanan dalam diri kita sebagaimana imannya para sahabat. Dan diwujudkan dalam bentuk amal-amal saleh dalam kehidupan ini.

Para jamaah, iman akan membuat hidup seseorang jadi terarah. Kekuasaan dan kebebasan berfikir harus ada imbangannya. Allah tidak harus ada imbangannya. Allah tidak hanya menganugerahkan akal pada amnesia, tapi juga hati. Kita memang butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi dengan keimanan akan membuat manusia semakin sadar akan hakikat dirinya, timbul pengakuan sebagaimana tersebut dalam surah Ali Imran ayat 191:

رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذا بَاطِل

Artinya: “Ya Tuhan kami, tiada sia-sia Engkau menciptakan ini.”

Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Makhluk yang bernama Malaikat cuma dianugerahakan akal saja tanpa nafsu, karena itu tidak ada malaikat yang mendurhakai Allah, sehingga wajar kalau kita tiap hari berbuat salah. Sedangkan manusia diberi kedua-duanya akal sekaligus nafsu. Jika akal yang menguasai dirinya maka kebenaran akan menang dan meningkat ke derajat malaikat. Namun kalau nafsu yang mengendalikan dirinya maka sifat-sifat binatang yang menghiasi perilakunya. Sehingga ia turun derajat ke tataran binatang. Hal ini seperti yang difirmankan oleh Allah dalam suarh At-Tin ayat 4 dan 5 yang berbunyi:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ. ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.”

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Hikmah kedua adalah bahwasanya hijrah merupakan perjalanan ibadah. Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidak sama. Oleh karena itu Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori menyatakan bahwa amal-amal perbuatan itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang diniatkannya.

Oleh karena itu, semangat ibadah inilah yang harus menjiwai peringatan hijrah dan langkah memasuki tahun baru hijriah.

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Kemudian hikmah ketiga adalah bahwa hijrah adalah perjalanan ukhuwah.

Para jamaah, kita bisa menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang Mekkah sebagai saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam dan beliau diciptakan dari tanah. Maka bersatulah orang-orang muhajirin dan orang ansharsebagai saudara yang diikat oleh akidah. Dalam surah Al-Hujarat ayat 10 Allah Swt berfirman :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Artinya: ”Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”

Dan kaum muhajirin dan anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga. Sebagaimana dalam surah At-taubah ayat 100 Allah Swt berfirman :

وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Artinya: “Dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.”

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah

Demikianlah sekelumit tentang hikmah hijrah Nabi SAW yang dapat saya sampaikan dalam khutbah ini. Sebegai penutup saya ingin menyampaikan dua kisah penting yang dapat kita petik dalam menyikapi kondisi bangsa Indonesia saat ini.

Perjalanan Nabi dari Makkah ke Madinah, sekitar 416 kilometer, ditempuh selama 16 hari dengan mengendarai onta. Nabi mengistirahatkan onta pada saat matahari hampir tepat di atas kepala dan baru melanjutkan perjalanan sore harinya. Betapa Nabi sangat menaruh belas kasih kepada sesama mahluk Allah.

Dalam perjalanan itu, Nabi diikuti oleh pembunuh bayaran dari Makkah bernama Suroqoh bin Malik yang mengendarai kuda pilihan. Dia mendapatkan iming-iming hadiah seratus unta dan wanita cantik untuk bisa membunuh Nabi, minimal bisa menggagalkan perjalanan ke Madinah.

Namun ketika hendak mendekati Nabi, kuda Suroqoh mendadak terpeleset dan jatuh. Riwayat lain menyebutkan, kuda Suroqoh terperosok masuk kedalam tanah, dan itu terjadi sampai tiga kali.

Nabi yang mengetahui hal itu lalu mendekati Suroqoh dan menolongnya. Suroqoh yang penasaran dengan perilaku Nabi itu lantas menanyakan sesuatu perihal Tuhan Muhammad. Terjadilah dialog. Lalu turunlah ayat Al-Quran surat Al-Ihlas. Pada ayat pertama berbunyi,

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

“Kakanlah Dialah Allah Yang Maha Esa.”

Suroqoh tertegun, tidak bisa berkata apapun. Bahkan kemudian dia menawarkan barang-barang perbekalannya untuk keperluan perjalanan Nabi, namun Beliau menolak.

Inilah pelajaran pertama, bahwa seorang pemimpin tidak mudah menerima sesuatu dari orang lain karena kepemimpinannya.

Peristiwa selanjutnya adalah ketika Nabi kehabisan perbekalan. Nabi bersama Sahabat Abu Bakar dan dua orang pengawal singgah di sebuah perkemahan, hendak membeli perbekalan. Perkemahan itu dihuni oleh seorang perempuan bernama Umi Ma’bad yang ternyata dalam keadaan serba berkekurangan.

Ada seekor hewan perahan tapi dalam keadaan kurus kerontang. “Jangankan susu Tuan, air kencing hewan itu pun sudah tidak ada,” kata Umi Ma’bad kepada Nabi.

Namun kemudian Nabi mendekati hewan itu, memeras kantong susunya dan dengan izin Allah hewan itu keluar air susunya. Pertama-tama Nabi memberikan gelas berisi susu kepada Abu Bakar, kedua kepada Sahabat yang menuntun onta Nabi, ketika kepada Sahabat yang menuntun onta Abu Bakar, baru kemudian Nabi meminumnya.

Banyak perintiwa penting dalam hijrah, namun dari peristiwa yang barusan kita diajarkan bahwa semestinya pemimpin mendahulukan kepentingan rakyatnya.

Umi Ma’bad yang keheranan lalu bertanya kepada Nabi. “Kenapa Anda tidak minum terlebih dahulu?” Nabi menjawab:

خَادِمُ اْلأُمَمِ آخِرُهُمْ شُرْباً

Nabi mengajarkan bahwa, pelayan umat itu semestinya minumnya belakangan, mendahulukan kepentingan umat dari pada kepentingan pribadi.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST


Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun Hijriah




Doa Akhir Tahun Hijriah



Bismillaahir-rokhmaanir-rokhiim

Alkhamdulillahirobbil ngaalamiin.

Wash-sholaatu wassalaamu ngalaa sayyidina mukhammadin wa ngalaa aalihii washokhbihii ajmangiin.

Allaahumma maa ngamilna fii haadzihis-sanati mimmaa nahaitanaa nganhu falam natub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa khalumta ngalaynaa ba’da qudratika ngalaa nguquubatinaa.

Wadangautanaa ilattaubati minhu ba’da jur’atinaa ngalaa ma’shiyatika fa innanaa nastaghfiruka faghfirlanaa wa maa ngamilnaa fiihaa mimma tardhoohu wawangadtanaa ngalaihits-tsawaaba fanas ‘alukalloohumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikroom.

An tataqobbalahu minnaa wa laa taqtha’ rajaa anaa minka yaa kariim.

Wa shollalloohu ngalaa sayyidinaa mukhammadin wa ngalaa aalihii wa shokhbihii wa sallama.

Walkhamdulillaahi robbil ngaalamiin.

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW,beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya, dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, saya mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi dan ke atas keluarga dan sahabatnya.
Doa Awal Tahun Hijriah



Bismillaahir-rokhmaanir-rokhiim

Alkhamdulillahirobbil ngaalamiin.

Wash-sholaatu wassalaamu ngalaa sayyidina mukhammadin ‘asyrofil mursaliin ’aalihi wa shokhbihii ajmangiin.

Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.

Selamat Tahun Baru Hijriah
Selasa, 22 Oktober 2013

ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST

SUBHANALLAH ,  ANJING DITEMBAK 40 KALI DI KEPALA MASIH HIDUP, 

senin 19 Zulhijjah 1434 H


Kekuasaan Allah "Anjing Ditembak 40 kali Di Kepala Masih Hidup"

BIRZEBBUGA - Ini mungkin kes paling terok yang dialami oleh binatang. Seekor anjing ditembak 40 kali di kepalanya, diikat, dan kemudian ditanam hidup-hidup dengan hanya hidungnya di permukaan pasir,Subhanallah...dengan kekuasaan Allah,anjing itu tetap hidup.

Anjing (crossbreed mongrel) yang diberi nama 'Bintang' oleh penyelamatnya itu ditemui dekat Kota Birzebbuga, Malta.

Anjing tersebut ditemukan oleh petugas yang sedang melakukan penyelidikan, petugas itu mendengar suara rintihan anjing dari bawah papan kayu yang tertindih sebongkah kayu pohon besar. Saat menyiasat arah suara rintihan tersebut, petugas itu sangat terkejut dengan menemui seekor anjing yang nazak. Ketika menggali pasir untuk mengangkat anjing malang tersebut didapati keempat kaki 'Bintang' diikat sehingga tidak mampu bergerak sama sekali.

Ketika diperiksa didapati 'Bintang' telah ditembak sebanyak 40 kali. Ajaibnya, kumpulan doktor berhasil mengambil 40 peluru yang bersarang di kepala 'Bintang' melalui sebuah operasi dihospital Ta' Qali.

'Bintang' Berjaya diselamatkan. Insiden penganiayaan binatang ini membangkitkan kemarahan masyarakat. Mereka menuntut agar hukuman terhadap pelaku penganiayaan binatang perlu dihukum berat menjadi satu tahun penjara dan denda 46.500 euro. Kumpulan pecinta binatang menggerakkan protes atas tindakan 'menjijikan' terhadap 'Bintang'. Satu laman facebook diwujudkan di mana jumlahnya sudah mencapai 7.000 pengikut. Sebanyak 1.000 tandatangan menandatangani petisyen dunia maya untuk membantu menangkap pelaku penyiksaan 'Bintang'. Mereka juga sepakat menyumbang untuk melunasi biaya operasi dan penjagaan 'Bintang'. Tawaran juga dikeluarkan bagi siapa yang berjaya menangkap penembak bintang.


Renungan:

Sememangnya anjing itu menjadi bintang kini. Betapa manusia mempunyai naluri sensitif terhadap kezaliman, penyiksaan dan penindasan meskipun ianya terhadap seekor binatang.

Amat malang jika manusia yang melakukan kezaliman diatas bumi Allah ini disokong dan dibiarkan dalam melakukan kebinasaan. Munasabahlah didalam Islam, orang yang menyokong dan membiarkan kezaliman dimuka bumi ini disambar api neraka.Ingatlah Allah membenci orang-orang yang melakukan kerosakan dan kezaliman.

Sepertimana Firman Allah Ta'ala :




Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan beroleh azab seksa selain dari azab yang tersebut, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat yang sebenarnya). (At-Tuur 52:47)


"Orang - orang yang zalim tidak memiliki penolong, teman dekat dan pemberi syafa'at."

ALLAH berfirman:


Wahai Tuhan kami! Sebenarnya sesiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sesungguhnya Engkau telah menghinakannya, dan orang-orang yang zalim tidak akan beroleh seorang penolong pun; (A-li'Imraan 3:192)

Firman Allah Lagi:


Dan berilah amaran (wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima pertolongannya. (Ghaafir 40:18)
Senin, 21 Oktober 2013


ASSALAMUALAIKUM WR-WB Selamat Datang Di Blog Dayah Mulia... Blog aneuk dayah mulia.. semoga dengen blog nyoe tanyoe aneuk dayah mulia jeut tabagi-bagi informasi dan ilmu , dan bermamfaat bagi tanyoe bersama. Hidup aneuk dayah mulia. "BEST ADaM" IS THE BEST





TABARRUJ, DOSA BERHIAS

MUQADDIMAH


Tabarruj, ialah mendedahkan kecantikan rupa paras, samada kecantikan itu di
bahagian muka atau di anggota-anggota badan yang lain. Al-Bukhari RahmatuLlahi
‘Alaihi ada berkata: “Tabarruj, iaitu seseorang wanita yang memperlihatkan
kecantikan rupa parasnya.”

Untuk menjaga masyarakat dari bahaya pendedahan ‘aurat dan di samping
menjaga kehormatan wanita dari sebarang pencerobohan, maka dengan yang
demikian Allah melarang setiap wanita yang telah berakal lagi baligh dari
bermake-up (tabarruj).Maka dengarlah wahai belia-beliawanis Islam semua, segala suruhan Allah
s.w.t andainya anda semua beriman denganNya, Allah telah berfirman dalam al-
Quran melalui surah al-Nur, ayat 31 yang bermaksud:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke dadanya, dan jangan
menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami
mereka, atau saudara-saudara mereka, putera-putera lelaki mereka, atau puteraputera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak
yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang ‘aurat
wanita. Dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan
apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka. Dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
Ketahuilah bahawa kain tudung yang dimaksudkan Allah dan dalam
firmanNya yang bermaksud: “Hendaklah mereka menutupkan kain tudung ke
dadanya”(al-Nur: 31) bukanlah terhenti di bahagian kepala sahaja, malahan
menutupi bayangan mutiara yang tersisip di dada juga disuruh. Sesiapa yang
mendedahkan bahagian kepala atau bahagian dadanya, maka sudah jelas, ia
bukan dari seorang yang menghormati suruhan Allah s.w.t. Akibat dari kecuaian
dan kelalaian tersebut sudah pasti seseorang itu menerima azab yang pedih di hari
akhirat kelak.
Awas! Wahai golongan wanita, Allah telah berfirman yang bermaksud:
“Janganlah menampakkan perhiasan”(al-Nur: 31). Dengan ini jelas bahawa
sebarang corak perhiasan di anggota badan atau di pakaian, adalah boleh
membawa fitnah. Dengan inilah Allah melarang bermake-up. Larangan seperti ini
hanya sanggup ditaati oleh wanita-wanita yang beriman sahaja kerana takut
kepada kemurkaan Allah dan siksaan dariNya.
Pengertian perhiasan bukanlah terhad pada alat-alat solek atau fesyen-fesyen
pakaian sahaja, malahan perhiasan yang paling istemewa adalah terletak pada
tubuh badan seseorang wanita itu. Sekiranya kecantikan rupa paras seperti ini
didedahkan kepada orang lelaki, maka perbuatan demikian juga dinamakan
TABARRUJ!.
Ada pula dikalangan wanita yang bertudung, disamping tudung ini
diletakkan pula di atasnya kaitan bunga dan ukiran yang menarik, manakala
rambutnya yang di bahagian hadapan sengaja dihulurkan keluar dari kain tudung,
dan terjuntai menutupi sebahagian dahi dan lesung pipitnya. Andainya angin
bayu meniup lalu, sudah jelas rambut tadi terlambai-lambai mengikut arus bayu.
Ada fesyen pula, rambutnya disanggul dan dihias pula laksana mahkota,
kerana dengan ini, setelah nanti dilekatkan dengan kain tudung, semakin jelas
bentuk (tubuh badan) dan keindahan mahkotanya.
Idea dan usaha ini dilakukan supaya tambah menarik setiap mata
memandang, dan kononya supaya dianggap orang, bahawa ia juga seorang yang
mentaati Allah, di sampung pandai pula menyesuaikan diri dengan berbagai-bagai
fesyen pakaian mengikut keadaan zaman.
Sebenarnya maksud dan usaha anda sedemikian rupa adalah salah. Allah
s.w.t lebih mengetahui segala persoalan yang tersirat di dalam otak anda.
Penzahiran tindakan ini bererti kamu menipu diri sendiri. Akhirnya anda juga
tergolong di dalam golongan wanita-wanita yang bermake-up seperti dan firman
Allah dalam ayat yang lalu, dan padahnya bukan sama??!!
Dari sini mari pula kita meninjau ayat Al-Quran yang bermaksud “Dan
jangan mereka menghentakkan kaki agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan” (al-Nur: 31). Dari kandugan ayat ini, Allah juga melarang setengah
golongan wanita (tradisi mereka ini bergelang kaki) dari menghulurkan kaki
hingga terlihat perhiasan tersebut.
Andainya baju yang dipakai menutupi ‘aurat, tetapi oleh kerana hoyongan
badan ketika berjalan, pakaian itu turut terhoyong hingga kadang-kadang
ternampak bentuk badan di setengah bahagian anggota, keadaan seperti ini
dimaafkan.
Berikut pula mari kita merenung firman Allah khasnya yang ditujukan
kepada isteri-isteri Rasulullah s.a.w yang bermaksud:
“Hai isteri-isteri Nabi (a.s), kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika
kamu bertaqwa. Kerana itu janganlah kamu terlalu lunak dalam bicara sehingga
berkeinginanlah orang yang ada perasaan serong di dalam hatinya, tetapi ucaplah
perkataan yang baik.” (al-Ahzab: 32)
Dari ayat ini dapatlah difahamkan bahwa suara lemah-lembut adalah sebahagian
daripada ‘aurat wanita juga.
Kembali lagi kita kepada jenis alat-alat make-up. Rasulullah s.a.w bersabda
yang bermaksud: “Andainya wanita keluar dari rumah serta memakai bau-bauan,
maka dia sudah dianggap melakukan perzinaan.”
Penggunaan wangi-wangian sembur atau jenis-jenis bauan bagi kaum
wanita di waktu keluar dari rumah adalah dilarang, kerana syari’at Islam, apabila
melarang perzinaan, maka segala sumber-sumber dan ciri-ciri yang membawa
kepada perbuatan keji tadi semuanya juga dilarang.
Ummu Salamah ada menceritakan, maksudnya begini: Asma’ binti Abu
Bakar telah menziarahi Rasullullah s.a.w pada suatu hari dengan berpakaian nipis.
Lantas Rasulullah s.a.w menasihatinya dengan bersabda yang maksudnya:
“Wahai Asma’, sesungguhnya seseorang gadis yang telah berhaid (baligh), tidak
harus baginya menzahirkan anggota badan, kecuali ini dan ini.” Di samping itu
Rasulullah mengisyaratkan kepada muka dan dua tapak tangan.
Alangkah bahagianya seorang wanita andainya ia bersifat sederhana di
luar rumah, tetapi menjadi peragawati di dalam rumah. Sudah tentu ia tidak
menerima teguran yang banyak, kerana bukan mudah untuk melayan selera
jumhur (orang ramai), tetapi suami di rumah mudah dilayan. Jika masih ada
teguran darinya itulah alamat suami yang sayangkan isterinya. Besok atau setelah
menerima wang gaji, segala kehendak pasti dipenuhi.
Kesimpulan maksud hadith di atas, bolehlah difahamkan bahawa Allah
s.w.t membenarkan bagi wanita membuka muka dan dua tangan jika anggotaanggota
tersebut tidak disolek. Andainya anggota-anggota tersebut dihiasi,
umpamanya muka berbedak, kening bercelak, bibir bergincu dan sebagainya,
maka kawasan muka seperti ini wajib juga ditutup dengan kain tudung. Begitu
juga dua tapak tangan hingga ke pergelangan. Andainya dihiasi (seperti berinai
atau seumpanya) maka wajiblah ditutup seperti bersarung tangan.
Tujuan suruhan ini adalah untuk menghindarkan dari berlaku sebarang
kemungkaran. Setelah seseorang wanita tidak lagi bersolek kecuali untuk
dipersembahkan kepada suaminya, maka tertegaklah suatu benteng yang dapat
menyekat sebarang renungan dan kerlingan mata keranjang.
Pendedahan perhiasan yang dilakukan oleh wanita dengan mempamerkan
kejelitaan tubuh mereka dianggap sebagai satu penipuan yang besar terhadap
lelaki. Pendedahan tersebut boleh menimbulkan berahi setiap lelaki, istimewa pula
bagi mereka yang mempunyai syahwat haiwaniah. Perbuatan tadi umpama
membentangkan juadah makanan di hadapan mereka, mata siapkah yang tidak
terbeliak ? Selera siapakah yang tidak terbuka ? Natijah daripada ini pula Allah
s.w.t tidak ketinggalan untuk memerintah kaum lelaki supaya mereka memelihara
penglihatan mereka daripada melihat perkara-perkara yang diharamkan.
Larangan tersebut terdapat di dalam firmanNya yang bermaksud: “Katakanlah
kepada orang lelaki yang beriman: Hendaklah mereka memelihara (menahan)
pandangan dan memelihara kemauluannya…….”(al-Nur: 30)
Demikian juga Allah menyuruh perempuan supaya menahan pandangan
mereka dengan firmanNya: “Hendaklah mereka menahan pandangannya…..”
Analisa ini semua ialah: Pandangan boleh membawa kepada zina


TRADISI BERMAKE-UP (BERSOLEK)

Ada di kalangan manusia yang menganggap bahawa bersolek adalah satu
tradisi bagi golongan wanita. Oleh itu sekiranya seorang perempuan
melengkapkan dirinya dengan berbagai-bagai fesyen pakaian, dan beraneka jenis
alat solek di badan, tidaklah menjatuhkan imej dan moralnya, dan tidak pula
membangkitkan keinginan setiap mata yang memandang……!
Pemikiran dan dakwaan ini sudah menyeleweng jauh dari logik dan
kebenaran. Adakah syahwat setiap manusia itu terbatas? Umpamanya seorang
suami yang berdepan dengan wanita yang lain selain dari isterinya, apakah
perasaan syahwatnya tidak akan beraksi? Jika perkara ini benar-benar berlaku,
nescaya perceraian dan pengkhianatan rumahtangga dalam masyarakat tidak akan
berlaku sama sekali. Sebagai ringkasnya, apakah anggapan ini semua betul……..?
Sebenarnya golongan lelaki dan wanita memiliki perlainan sifat-sifat atau
perbezaan-perbezaan sifat fizikal di samping berbeza pula di bidang naluri
masing-masing. Kaum wanita memiliki fizikal yang khas, tingkah laku mereka
lemah lembut serta memiliki hormon-hormon Fauicolone dan Prageslerone. Semua
aspek ini adalah sesuai untuk menjadi seorang ibu. Sedangkan kaum lelaki pula
memiliki badan yang tegap serta tenaga yang kuat yang mengatasi tenaga kaum
wanita. Istimewa pula kaum lelaki mempunyai benih-benih zuriat (semen). Sifatsifat
ini semua sesuai pula untuk menjadi seorang bapa.
Secara umum, sifat-sifat normal tadi tidak mungkin berubah atau pun
bertukar di antara satu sama lain. Berlakunya kejadian ini semua, Allah s.w.t telah
menjelaskan di dalam ayat-ayatNya yang bermaksud: “Bukankah dia didahului
setitis mani yang ditumpahkan ke dalam rahim, kemudian mani itu menjadi
segumpal darah. Lalu Allah menciptakan dan menyempurnakan. Kemudian Allah
menjadikan daripadanya sepasang lelaki dan perempuan”(al-Qiamah: 37-39).


AMARAN ALLAH

Allah s.w.t telah memberi amaran, khasnya ditujukan kepada orang-orang
yang beriman di dalam firmanNya yang bermaksud: “Janganlah kamu mendekati
perbuatan zina…..” (al-Israk: 32). Natijah ayat tersebut, Allah s.w.t telah
memerintahkan orang-orang Islam supaya menjauhkan diri dari sebarang
perbuatan yang membawa kepada kemungkaran. Umpamanya, penzinaan tidak
mungkin berlaku andaikata tidak didahului dengan sentuhan perasaan dan
sambutan. Oleh itu sudah menjadi syari’at Islam, apabila mengharamkan
kemungkaran, maka segala jalan yang membawa kepada kemungkaran tersebut
juga diharamkan.
Syeikh Muhammad al-Ghazali ada menyatakan: “Andai kita sudah
mengenali jenis penyakit yang dihadapi, masakan pula berlaku perbalahan cara
mengubatinya di kalangan kita.”
Rasulullah s.a.w menjelaskan lagi dengan sabdanya yang bermaksud:
“Penglihatan yang bernafsu sudah dianggap penzinaan.” Sabdanya lagi: “Tiga
jenis mata yang tidak disentuh api neraka: mata yang tidak memandang perkaraperkara
yang diharamkan Allah, mata yang berwaspada di dalam perang, mata
yang menangis kerana takutkan siksaan Allah.”
Nabi ‘Isa a.s pula bersabda yang maksudnya berbunyi: “Sesiapa yang
memandang ke arah wanita dengan perasaan berahi maka dia sudah dianggap
melakukan penzinaan di dalam hati.”
Kepuasan melalui pandangan merupakan salah satu kepuasan yang amat
besar. Sebagai bukti, cuba kita lihat, berapa banyak terdapat di kalangan
masyarakat yang sanggup menghabiskan wang ringgit yang banyak untuk
memperlengkapkan perabot rumah dalam bentuk yang indah. Umpamanya alatalat
kegunaan di dapur seperti pinggan mangkuk, gelas cawan, yang semuanya
berset (beserta berpasangan). Semua alat-alat ini beraneka bentuk dan fesyen.
Malahan ada pula di antaranya yang sengaja dipamerkan di ruang tamu. Sudah
tentu bijana-bijana yang dipamerkan itu lebih mahal dan menarik dari digunakan
di dapur. Penzahiran ini, semuanya menarik perhatian pandangan setiap tetamu
yang datang. Perbuatan ini seolah-olah tuan rumah itu membentangkan santapan
mata terlebih dahulu sebelum dihidangkan juadah makanan.
Memang benar apa yang dikatakan ‘Makanan mata lebih berharga dari
makanan mulut’. Malahan dengan melalui pandangan mata, seseorang itu terbuka
selera untuk menjamah makanan yang dihidangkan di hadapannya.
Keadaan ini semakin menjadi-jadi di kalangan masyarakat kita pada hari
ini. Cuba perhatikan, orang-orang perempuan pada zaman ini terutamanya anakanak
gadis. Mereka tidak akan keluar ke tempat-tempat belajar, kelab-kelab
wanita, tempat-tempat kenduri dan sebagainya sebelum muka ditempel dengan
berbagai alat make-up. Tujuan perbuatan ini adalah untuk menarik setiap lelaki
yang ditemui di jalan. Apatah lagi bagi pemuda-pemuda di kaki lima, bagaikan
orang mengantuk yang disorongkan bantal.
Oleh itu berwaspadalah kamu wahai orang-orang beriman. Ingatlah, ada
barang-barang di dunia ini yang boleh dipamerkan dan dilihat. Di samping itu ada
pula yang tidak boleh dipamerkan dan dilihat. Tidak dinafikan bahawa setiap
insan mempunyai perasaan (emosi) seperti suka-duka, inginkan pemandangan
yang indah, tetapi itu adalah perkara biasa atau normal sahaja. Dorongan syahwat
tidak akan bertindak ganas jika tidak dilayani dengan mendedahkan perkaraperkara
yang membangkitkan berahi di hadapannya. Punca keberahian tidak akan
lahir tanpa pancaindera. Oleh itu memang tepat apa yang dikatakan oleh penyair
“punca maksiat terbit dari penglihatan”. Rangkaian maksud syair tersebut dapat
dilihat seperti di bawah:
Setiap kejadian dari pandangan
Bagaikan kebakaran dari serpihan
Banyak kerlingan menikam kalbu
Kalbu ditikam tanpa panahan
Selagi manusia mengikut perasaan
Bahawa di hadapan tidak kesedaran
Relakan bencana datang melanda kemuliaan
Usah disambut andai datang membawa kehancuran


SATU KEHINAAN

Sebilangan besar wanita sekarang berlagak bagaikan pengantin baru bila
keluar dari rumah. Mereka berpakaian indah mengikut fesyen. Ada pula kain
bajunya terlalu nipis hingga terbayang bentuk ukuran badan. Dengan perbuatan
ini, seolah-olah mereka berkata-kata di dalam hati: “Siapakah tidak terpesona bila
melihat keindahan fesyen pakaian yang membalut tubuhku? Siapakah tidak
tertarik pada bentuk badan dan langkahku dan siapa….?”
Sedarkah mereka bahawa perbuatan tersebut tak ubah langkahnya seperti
penjual manik-kuran di jalan-jalan atau di kaki lima. Setiap yang lalu pasti
memerhatikan. Jika tidak melihat, penjual sendiri datang menawarkan diri. Tapi
sayang ……! Ramai pemerhati dari pembeli.
Andainya golongan ini berfikir sejenak, nescaya timbul perasaan malu.
Natijahnya, sudah pasti mereka akan menutup ‘aurat dan keindahan rupa paras
mereka. Allah s.w.t ada berfirman yang bermaksud: “Hai Nabi ‘Alaihissalam,
katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuan dan isteri-isteri orang
mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab. Yang demikian itu supaya
mereka mudah dikenali. Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyanyang” (al-Ahzab: 59).
Sekitar ayat tadi, dapatlah difahamkan bahwa Allah s.w.t telah menjelaskan
kedudukan wanita-wanita yang baik. Sebagai model untuk Muslimat semua,
Rasulullah s.a.w menyuruh isteri-isteri dan anak-anak perempuan supaya mereka
memakai jilbab (purdah).
Wahai wanita-wanita yang beriman! Hendaklah kamu semua berpakaian
menutup ‘aurat. Setiap pergaulan dan percakapan mestilah berpandukan Islam.
Dari aspek-aspek inilah dapat diukur sejauh manakah keimanan kamu dalam
melaksanakan suruhan Allah dan RasulNya.
Tanggungjawab yang anda semua lahirkan itu merupakan satu kaedah
yang boleh menjadi tauladan kepada wanita-wanita yang lain. Di samping itu
pula, dapat dibezakan di antara golongan yang beriman lagi beramal dengan
golongan yang tidak beriman. Golongan beriman sudah tentu dihormati dan
disegani oleh setiap golongan dan lapisan masyarakat.
Duhai belia-beliawanis Islam! Andainya pakaian dan tingkah laku anda
tidak ada bezanya dengan penari-penari di kelab malam, atau pakaian kamu sama
sahaja dengan pakaian wanita-wanita yang tidak beriman, di manakah letaknya
bukti dan di manakah letaknya keperibadian sebagai wanita Islam? Iman terletak
di hati sudah tentu tidak dapat dilihat. TETAPI penzahiran keimanan dapat dilihat
dari amalan dan pakaian serta tingkah laku.
Bertudung kepala dan berpakaian menutup ‘aurat adalah di antara lambang
wanita Islam. Perkara tersebut menjadi bukti di sisi wanita Islam dan
melambangkan kemuliaan dan ketinggian moral serta budi pekerti mereka.
Awasilah diri kamu wanita-wanita Islam. Tutuplah ‘aurat kamu seperti
yang disuruh oleh Allah dan RasulNya. Dengan tudung dan pakaian demikian
kamu tak mungkin mengalami pandangan-pandangan liar, sindiran-sindiran yang
tajam dan teguran-teguran sinis dari jejaka di kaki lima. Setiap jiwa dan anggota
yang bersih, sudah pasti tidak rela dinodai. Berbeza dengan kaum wanita yang
tidak beriman, jiwa raga mereka ini semua sudah jelas tidak bersih, sebab itulah
kata-kata menyindir dan renungan yang tajam tidak terasa menghina. Jika kata9
kata kesat seperti ini sudah terasa menyentuh perasaan mereka, tergoda sanubari,
tentulah mereka sanggup menghabiskan wang ringgit yang banyak untuk
membeli alat-alat solek, pakaian-pakaian yang mendedahkan ‘aurat mereka.
Bukankah perbuatan ini semua untuk dijadikan ‘Free Show’, tontonan bebas, siapa
saja boleh melihat dan menatap dengan sepuas hati tanpa bayaran tertentu.
Allah s.w.t telah menciptakan manusia dengan seindah-indah kejadian.
Kaum wanita diciptakan sesuai dengan sifat keperempuanan dari segi jasmaniah
dan naluri. Oleh itu kenapakah kaum wanita rela menukarkan dari rupa paras
yang normal kepada wajah yang berlainan dari yang asal. Apakah mereka belum
berpuas hati dengan kejadian naluri yang ada pada mereka….?
Seorang sasterawana Perancis yang terkenal berkata: “Secantik-cantik
seorang gadis ialah yang tidak menyedari kerupawanannya”. Si cantik manis lagi
rupawan tidak akan berhajat kepada segala alat-alat solek kerana ia sudah berpuas
hati dengan apa yang ada padanya. Tetapi kenapakah masih ada yang berpurapura
menampakkan kejelitaannya andainya ia tidak memiliki kecantikan seindah
orang lain. Muka yang berkerut dan berbintil-bintil ditempel bedak. Bibir yang
pucat digincu. Rambut yuang pendek bagai wanita Habsyi ditambah dengan
ciptaan palsu. Yang panjang dipendekkan hingga sukar dikenali jantinanya. Buah
dada yang kempes disarungkan dengan coli yang besar lagi tajam. Apakah dari
tindakan yang kamu ada-adakan ini semua boleh menguntungkan?
Sebenarnya pemuda yang siuman lebih mengerti manakah gadis yang asli
dan manakah pula gadis celupan. Walaupun ditampal dengan seribu jenis alat
solek, namun rugi di dunia dan di akhirat. Di dunia, kamu ditertawakan atau
dipermain-mainkan orang, sedangkan di akhirat pula, kamu pasti menerima
siksaan!


BERSOLEK ADALAH TANDA KEKOLOTAN

Wanita bersolek, alamat lemah mentalnya. Benarlah apa yang dikatakan
oleh Rasulullah s.a.w yang bermaksud: “Setiap wanita ada kelemahannya, lemah
tenaga berfikir dan lemah soal-soal agama”.
Di zaman silam, amalan bermake-up – wanita-wanita mendedahkan
kecantikan rupa paras – adalah merupakan satu perkara tradisi. Di zaman moden
ini pula, masih ada lagi golongan wanita yang cuba memulihkan setiap amalan
kolot dahulu dan dipolularkan pula dengan teknik dan cara yang moden. Lantaran
inilah Allah melarang sikap golongan tersebut. Larangan ini termaktub di dalam
firman Allah yang bermaksud: “Dan janganlah kamu bersolek seperti solekan
orang-orang Jahiliyyah yang dahulu” (al-Ahzab: 33)
Pujangga Arab pula ada berkata: “Otak kolot gemarkan perhiasan. Mental
terpelajar tidak berhajat sebarang perhiasan”. Keadaan hidup orang terpelajar
Islam adalah normal. Mereka tidak tamak perhiasan yang banyak, malahan ilmu
pengetahuan yang ada di dada mereka sudah cukup sebagai perhiasan diri.
Beginilah keadaan manusia, andaikata perhatian ditumpukan kepada kerohanian
sepenuhnya, alamat berkuranglah perhatian ke bidang material. Tapi tidak
mengapa, ukuran manusia di hati dan lisannya, bukan ukuran terletak di kot atau
di gaunnya.
Seorang penyair Arab pernah bersyair dengan katanya:
Ambillah jiwa yang suci ini
Lengkapkan pula budi pekerti
Tidak kebahagian di rupa paras
Tapi berbahagia di jiwa yang murni!
Si pesolek tidak ubah seperti kanak-kanak. Sukakan pakaian yang barubaru
dan moden. Tapi untungnya, kanak-kanak tidak membazirkan masa berjamjam
di hadapan cermin. Malangnya, kakak-kakak yang telah dewasa melakukan
ini semua. Berjam-jam masa dihabiskan di hadapan cermin. Mereka ini sudah
pandai menilai kecantikan tubuh kononnya. Andainya diletakkan fesyen ini ke
badan, semakin bergayalah, dan jika dibedak semakin berserilah wajah yang sedia
ada? Kepastian ini dapat dijawab oleh cermin di hadapannya. Jika tak puas dilihat
di rumah, bukankah ada cermin mini yang tersedia ada di dalam beg tangannya?
Sungguh aneh, di zaman ini pun terdapat sesetengah siswazah yang terikutikut
dengan suasana dan keadaan. Mereka juga bermake-up dan berpakaian
seperti orang yang tidak berpelajaran. Maka akibatnya bukankah sama….?? Ini
dapat kita perhatikan dari firman Allah yang bermaksud: “…..Dan siapakah yang
lebih sesat daripada orang yang mengikut hawa nafsunya dengan tidak mendapat
petunjuk dari Allah sedikit pun. Sesungguhnya Allah tidak memberikan petunjuk
kepada orang-orang yang zalim” (al-Qasas: 50)
Siksaan yang lebih dahsyat akan diberikan kepada wanita terpelajar
andainya mereka tidak menghayati apa yang mereka pelajari. Penjelasan tersebut
dapat dilihat dalam firman Allah yang bermaksud: “Kecelakaan yang besarlah
bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa. Dia mendengar
ayat-ayat Allah yang dibacakan kepadanya, kemudian dia tetap menyombong
diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri khabarlah dia dengan azab
yang pedih” (al-Jathiah: 7-8)
Ada pula golongan yang berpendapat bahawa Allah tidak memaksa sesiapa
malahan memberi kuasa kepada manusia untuk memilih. Jika ada syariat Islam
yang sesuai dengan kehendaknya, boleh dikerjakan. Jika tidak ada, boleh
ditinggalkan begitu sahaja. Terhadap golongan ini, jangan lupa pula Allah ada
berfirman yang bermaksud: “….Apakah kamu beriman kepada sebahagian al-
Kitab (Taurat) dan engkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi
orang yang berbuat demikian di antara kamu melainkan kehinaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksaan
yang sangat berat. Dan (ingatlah) Allah tidak sekali-kali lalai dari apa yang
kamu lakukan” (al-Baqarah: 85).
Bukan semua perundangan dan suruhan Allah mengikut kehendak dan
hawa nafsu manusia seperti firman Allah yang bermaksud: “Andaikata kebenaran
itu menurut hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini serta semua
yang ada di dalamnya” (al-Mukminun: 71)
Dan firmanNya yang lain yang bermaksud: “Dan tidaklah patut bagi lelaki
yang mukmin dan bagi perempuan mukminat, apabila Allah dan RasulNya telah
menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan tentang urusan
mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka dia telah sesat
yang nyata” (al-Ahzab: 36).
Beginilah situasi hidup manusia semua kiranya hidup dikuasai nafsu,
suruhan yang baik dirasai bagai hempedu, maksiat terkutuk disangkakan madu.
Manusia begini terdapat dalam firman Allah yang bermaksud: “Maka pernahkah
kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan
Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci
pendengaran dan hatinya dan meletakkan penutup pada penglihatannya. Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah. Maka apakah kamu
tidak mengambil pengajaran?” (al-Jathiah: 23).


AWASILAH KESESATAN FAHAMAN PASIF

Ramai di kalangan masyarakat Islam yang memiliki sijil yang tinggi, tapi
malangnya mereka pasif dalam hal yang mereka sendiri anuti. Akibat dari
kesempitan fahaman tadi, akhirnya muncullah ISU baru yang mengelirukan. Di
antaranya (mereka mengatakan) bermake-up dibolehkan. Isu tersebut cuba
diterapkan dalam masyarakat dan cuba dikemukakan bersandarkan kepada
alasan-alasan dan fakta-fakta berikut:

1. Bermake-up hanyalah dosa kecil
2. Ianya merupakan simbol ketamadunan
3. Tidak sanggup menentang suasana dan keadaan masyarakat sekeliling
4. Faktor utama untuk segera ke jinjang pelamin
5. Ta’at kepada suruhan suami
6. Umur sudah tua, tiada sambutan orang yang melihat
7. Muka dan rupa yang cantik

Idea yang tersebut, semuanya tidak berasas, malahan lahir dari emosi dan
dorongan hawa nafsu semata-mata.
Generasi terpelajar memang mampu untuk berdialog. Mereka banyak buah
fikiran, banyak maklumat, sanggup pula berhadapan dengan masyarakat, samada
masyarakat bawahan atau atasan. Tapi sayang, pertahanan mereka hanya
berteraskan hawa nafsu. Mereka mahu menegakkan benang yang basah. Sikap
mereka ini tak ubah seperti sikap orang-orang kafir sepertimana yang terdapat di
dalam firman Allah yang bermaksud: “……..tetapi orang-orang yang kafir
membantah dengan yang batil yang sedemikian mereka dapat melenyapkan yang
hak, dan mereka menganggap ayat-ayatKu dan peringatan peringatan terhadap
mereka sebagai olok-olokan” (al-Kahfi: 56).
Jika benar golongan ini benar-benar terpelajar serta faham segala suruhan
Allah dan RasulNya, maka jadilah diri kamu semua sebagai cemin tempat
masyarakat mendapat panduan. Mudahan-mudahan teladan ini semua dapat
dijadikan contoh, sekurang-kurangnya untuk kaum sejenis kamu. Sekiranya kamu
semua telah menghayati suruhan Islam dengan terperinci,masyarakat akan
terjamin dari sebarang fitnah, hidup masyarakat aman damai, negara juga akan
rturut menjadi makmur. Memang benar, kaum wanita laksana srikandi negara.
Jika mereka siuman, makmurlah negara, andaikata mereka runtuh, hancurlah
negara.
Persaingan idea sudah menjadi lumrah insan, tetapi dalam soal pokok atau dasar
(prinsip) jangan pula berbalah. Umpamanya ada terdapat di kalangan kaum
bijakpandai yang melahirkan kepura-puraan yang seakan-akan diterima fikiran
sama sekali tidak berasas. Seperti kata mereka, “bermake-up, di samping itu kita
juga tunaikan ibadat yang disuruh seperti sembahyang, berpuasa di bulan
Ramadhan, bersedekah, mengerjakan haji dan lain-lain lagi. Hasil dari semua
ini,tentu terhapus semua dosa-dosa kecil”.
Jika benar sebagaimana yang didakwakan mereka, sekarang mari kita
berdiskusi. Sudah berapa kali kita bermake-up di waktu keluar dari rumah. Sudah
banyak bukan!!?? Dan sekarang juga masih berpura-pura. Cuba kita semak
kembali dan hitung dengan teliti. Berapa banyak kesalahan seperti ini yang kita
telah lakukan. Jawapannya juga banyak. Natijah dari kesalahan yang banyak,
tentu dosanya juga banyak. Malahan kamu meringan-ringankan suruhan Allah itu
juga merupakan seuatau kesalahan yang besar.
Harus diingatkan, orang-orang yang benar beriman dan bertaqwa kepada
Allah, tak mungkin mengabai-abaikan segala suruhan dan perintahNya. Rasul
s.a.w ada bersabda yang bermaksud: “Seorang mukmin terasa amat-amat berat
dosanya laksana seberat bukit yang akan terhempas di atas kepalanya.
Sebaliknya seorang munafik merasai dosa itu ringan, seringan seekor lalat yang
hinggap di muka, sebelum ditampar sudah terbang”.
Sekian lama sudah kita meraba di dalam kegelapan, banyak pula onak dan
duri kita rasai. Ayuh! Pintu taubat masih terbuka untuk siapa saja. Sekarang mari
kira sama-sama bertaubat dan berjanji tidak akan mengulangi kembali dosa yang
pernah kita lakukan. Mudah-mudahan dengan berbuat demikian, Allah s.w.t
menerima setiap amalan kebaikan, terhapuslah pula dosa kesalahan. Untuk
angkatan tersebut, Allah telah berfirman yang bermaksud: “……kecuali orangorang
yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amalan soleh, maka mereka itu,
kejahatan mereka digantikan Allah dengan kebajikan. Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyanyang” (al-Kahfi: 56).
Wahai wanita-wanita Islam,tidak usahlah kamu semua membazirkan wang
yang banyak untuk membeli alat-alat solek. Kemudian menghabiskan masa pula
di hadapan cermin. Jika kamu juga berbuat demikian, sudah pasti kamu cuai
terhadap sembahyang dan ibadat-ibadat yang lain.
Jangan kamu jadikan diri kamu seperti kebanyakan manusia, sanggup
membeli neraka walaupun dengan harga yang paling maksima, tetapi malangnya,
tidak terdaya membeli syurga sedangkan harga syurga paling minima.
Semua amalan kebaikan tiada bererti jika di samping kebaikan, kejahatan
dan kemungkaran masih dikekalkan. Minyak dan air tidak pernah bercantum.
Allah memberi penjelasanNya di dalam firmanNya yang bermaksud:
“…..sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari melakukan perkara-perkara
yang keji dan kemungkaran….” (al-‘Ankabut: 45).
Rasul s.a.w pula ada bersabda yang bermaksud: “Andaikata sembahyang
seseorang kamu tidak dapat menghalang nafsu dari melakukan kemungkaran,
maka sudah tidak memberi erti sembahyang yang dikerjakan itu”
Begitu juga dengan amalan-amalan yang lain seperti puasa dan sebagainya.
Rasulullah s.a.w telah bersabda yang bermaksud: “Sesiapa yang tidak
meninggalkan percakapan keji dan beramal pula dengan kekejian itu bukanlah
Allah berhajat (untuk mendapatkan sesuatu) dari puasa seseorang kamu itu hanya
meninggalkan makan dan minum (di waktu siang hari sahaja)”.
Terhadap golongan yang mendakwa bahawa setiap amalan baik boleh
menghapuskan dosa kecil, memanglah benar. Tetapi jika kamu bertaubat dan
merasa kesal terhadap sikap kamu yang lepas serta berjanji tidak akan mengulangi
kembali, sedangkan kamu masih bersikap angkuh dan tidak mahu meninggalkan
perkerjaan yang salah itu, ingatlah, amalan yang salah juga dapat mengjhilangkan
pahala kebajikan. Ini telah dijelaskan oleh Allah s.w.t di dalam firmanNya yang
bermaksud: “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan RasulNya dan
jangan kamu merosakkan pahala amalan kamu” (Muhammad: 33)
Benarlah apa yang dikatakan, setiap yang memiliki sertifikat masih ada
yang jahil, iaitu mereka yang tidak mendapat hidayat dari Allah s.w.t.
Dalam kurun kedua puluh ini, pembangunan material berkembang dengan pesat.
Boleh dikatakan harta benda adalah dacing timbangan manusia. Bagi golongan
yang memliki keistimewaan tersebut, mereka membuat berbagai-bagai alasan, di
mana lain mereka berkata dengan bangga, “Bermake-up juga adalah satu aspek
yang perlu di zaman moden ini. Make-up adalah simbol ketamadunan di bidang
pelajaran dan pembangunan. Wanita-wanita yang masih bertudung dan
berpakaian menutup ‘aurat tidak sesuai lagi di zaman moden ini. Pakaian tersebut
adalah lambang zaman primitif dan kolot”.
Tuduhan begini rupa adalah di luar kebenaran. Wanita-wanita Islam yang
berpakaian menutup ‘aurat adalah wanita-wanita yang memahami ajaran Islam.
Mereka bukan anti ketamadunan atau pro kepada zaman primitif seperti uang
disangkakan, malahan inilah simbol keta’atan mereka terhadap suruhan Allah
‘Azzawajalla.
Jelas bagi kita, pesolek sebenarnya tidak mempunyai sifat malu. Sebagai
bukti, kembali kita kepada masyarakat di zaman silam. Bukankah manusia di
zaman itu berpakaian separuh bogel…? Kaum wanitanya pula mengambil bulubulu
binatang dan ukiran-ukiran kayu untuk dijadikan bahan-bahan solek. Sisasisa
kaum ini masih kedapatan lagi hingga sekarang. Andainya wanita kota
berpakaian separuh bogel serta menggunakan alat make-up, di manakah pula
jurang perbezaan di antara wanita-wanita kota dengan wanita-wanita primitif
yang masih tinggal di hutan? Pelan pakaian pada hemat saya adalah sama, cuma
perbezaannya dari segi teknik dan fesyennya sahaja. Dari fakta-fakta ini semua,
jelaslah bagi kita bahawa tuduhan yang dilemparkan kepada mukminat yang
menghayati Islam, sama sekali tidak berasas. Ibarat kata “meludah ke langit, timpa
batang hidung sendiri”.
Kebanyakan wanita sekarang menganggap bahawa setiap yang diimport
dari Barat, semuanya moden dan bertamadun. Lantas mereka menerima
kesemuanya, walaupun perkara itu bercanggah dengan ajaran Islam yang murni
tanpa mengkaji terlebih dahulu dengan panjang lebar. Tetapi kalau sesuatu
perkara itu suruhan Allah, mereka merasakannya terlalu berat dan cuba
menghabiskan masa denga berdialog dan sebagainya. Natijah ini semua, mereka
sanggup berkata, “Kami tahu suruhan tersebut, tetapi kami tak sanggup
menghadapi suasana sekeliling. Kemungkinan bertudung dan berpakaian
menutup ‘aurat kami menjadi sasaran ejekan teman-teman, lagi pun cuaca
bukankah panas…?”. Ke atas golongan ini, Allah telah berfirman yang bermaksud:
“Katakanlah, api neraka jahanam itu lebih panas jika mereka mengetahui” (al-
Taubah: 81).
Duhai pemudi-pemudi Islam! Kenapa kamu sanggup menjadi pengikut
yang pasif – pengikut yang memihak kepada majoriti semata-mata – tanpa menilai
kebenaran dan kualiti. Harus kamu ingat, tidak pasti setiap kebenaran berada di
pihak yang banyak.
Sebenarnya kamu telah ditipu oleh ketamadunan yang palsu. Lantaran
kamu kurang pengetahuan agama dan lemah keimanan, sikap dan mental tidak
seperti pelampung di permukaan air. Andainya angin menghembuskan ke Barat,
ke Baratlah dia, jika angin ke Timur, ke Timurlah dia. Tetapi jika seorang yang
keimanannya kukuh biarpun yang datang ribut taufan namun berganjak tidak
sekali.
Terhadap mereka yang berkiblatkan Barat, bertuhankan harta benda
(material) ingin disarankan di sini maksud-maksud Hadith Rasulullah s.a.w
khasnya untuk mereka yang lalai sebagai pengajaran:

1. Siapa yang cintakan sesuatau bangsa, nescaya dia juga bersama-sama
mereka di hari Mahsyar kelak.
2. Siapa yang mengikuti dan menyerupai sesuatu golongan manusia,
bererti dia juga termasuk golongan itu.
3. Janganlah kamu hanya menjadi pengikut seperti berkata, “Saya
memihak kepada golongan ini, jika mereka baik, saya juga tumpang
mendpat kebaikan tersebut; jika mereka salah, saya juga bersalah”.
Jangan bersikap demikian, malahan pastikan diri kamu di pihak
golongan yang benar. Jika mereka melakukan kesalahan juga, kamu
mesti menjauhi mereka.
4. Masih ada di kalangan umatku yang berdiri di atas kebenaran. Mereka
ini tak mungkin diperkotak-katikkan oleh suasana masa dan keadaan
hingga dibangkitkan di akhirat kelak.


DORONGAN KEKOLOTAN (JAHIL TENTANG AGAMA)

Pancaindera yang ada pada generasi sekarang sudah tidak memberi erti lagi
bagi mereka. Mereka sudah tidak dapat lagi membezakan mana yang benar dan
mana yang salah. Mereka menggunakan pancaindera untuk memenuhi dorongan
hawa nafsu tersebut, ada di kalangan wanita Islam yang sanggup menukarkan
atau meninggalkan wanita di zaman ini. Penukaran dilakukan dengan alasan
supaya mereka juga dapat menyesuaikan diri dengan wanita-wanita lain. Dengan
demikian mereka tidaklah dianggap berpakaian ganjil dan tidak lagi menerima
ejekan dari teman dan masyarakat sekeliling.
Kamu malu berpakaian Islam, tetapi tidak malu berpakaian separuh bogel
asalkan fesyen demikian sudah menjadi tradisi di zaman ini. Ibarat kata lain, kamu
sanggup merompak hanya semata-mata untuk melahirkan inspirasi kebenaran di
hadapan perompak, kamu rela mencapai minuman keras hanya sekadar melayan
dan memuaskan penagih-penagih arak…..
Sekiranya kamu lakukan ini semua, bererti kamu seorang yang tidak
mematuhi ajaran Islam yang suci. Sampai hati kamu mendahulukan dan melayani
kehendak nafsu sesama manusia, sedangkan keredhaan Allah dan suruhanNya
kamu abai-abaikan. Bukankah Allah Pencipta diri kamu dan manusia semua…?
Oleh kerana golongan yang mengejek-ejek pakaian Islam tidak memahami
perundangan Islam, seharusnya kamu yang berpelajaran pula mesti
menyampaikan pelajaran tersebut kepada mereka. Sebelum itu, jadilah diri kamu,
akhlak dan pakaian kamu sebagai contoh atau tauladan untuk mereka semua.
Kalau mereka masih juga mempermainkan kamu, ingatlah bahawa Allah lebih
mengetahui di pihak mana yang benar dan di pihak mana pula yang bersalah.
Sudah memadai kamu menyahut ejekan tersebut dengan firman Allah yang
bermaksud: “Jika kamu mengejek kami sesungguhnya kami mengejek kamu
sebagaimana kamu sekalian mengejek kami. Kelak kamu akan mengetahui siapa
yang akan ditimpa azab yang kekal” (Hud: 39-38).
Berpakaian Islam seperti bertudung kepada dan berbaju labuh hingga
menutup ‘aurat melambangkan kualiti seorang wanita Islam. Bukanlah kualiti
seseorang wanita itu terletak pada alat-alat solek, kuku yang panjang serta dihiasi
warna mata yang disalutkan max factor dan sebagainya seperti yang dilakukan
oleh kebanyakan wanita di zaman sekarang. Suatu perkara yang luar biasa di
zaman ini, kaum wanita yang beragama Islam tidak menta’ati suruhan Allah s.w.t
dan tidak sanggup berpakaian Islam. Malahan mereka mempermain-mainkan pula
saudara mereka yang berpakaian sedemikian rupa.
Awas…! Dunia ini laksana roda. Hari ini kamu mentertawakan orang lain,
tapi mungkin esok, kamu ditertawakan orang pula. Ingatlah, Allah s.w.t ada
berfirman yang bermaksud: “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa adalah
mereka yang mentertawakan orang-orang yang beriman dan apabila orang-orang
yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka mengerdipkan mata mereka” (al-
Mutaffifin: 29-30).


SIKAP IBUBAPA (DALAM MENDIDIK ANAK-ANAK)

Sekarang mari kita beralih pula pandangan. Bagaimanakah sikap ibubapa
terhadap anak-anak mereka, terutamanya anak-anak yang masih gadis remaja.
Kita rasa sungguh kesal kerana ada di antara ibubapa yang menggalakkan anakanak
gadis mereka supaya bermake-up dan berfesyen. Mereka berpendapat
bahawa dengan berpakaian tersebut, ia semakin tambah menarik kepada setiap
orang yang melihat. Dengan cara tersebut, mungkin anak gadis mereka segera
dilamar.
Berfikirlah wahai ibubapa semua. Kamu bertanggungjawab terhadap anakanak,
bertanggungjawab pula di masa depan mereka dan bertanggungjawab di
hari perhitungan di hadapan Allah nanti.
Relakah hati kamu menjadikan anak-anak kamu seperti barang-barang
dagangan yang boleh dijual-beli. Ingatlah, lelaki hartawan sahaja yang akan
memperisterikan mereka. Orang yang banyak harta memang mampu membeli
kecantikan untuk memuaskan nafsu mereka. Selepas itu janganlah kamu kesal
wahai ibubapa andainya anak-anak perempuan dipersia-siakan atau dibiarkan
begitu sahaja lantaran anak perempuan kamu tidak lagi mempunyai keistimewaan
seperti di zaman gadis dahulu. Ibarat kata pepatah “habis madu sepah dibuang”.
Lelaki yang beriman dan mematuhi segala suruhan Allah tidak akan
melamar anak kamu kerana mereka orang ‘arif, yang mana intan dan yang mana
saduran. Hanya jauhari yang mengenal manikam. Tidak logik lelaki yang beriman
akan memilih perempuan yang rosak akhlak dan tidak berbudi pekerti sebagai
teman hidup mereka.
Setelah berdiskusi dengan para ibubapa, sekarang mari pula kita membuat
tinjuan secara ringkas bagaimana pula keadaaan suri-suri rumahtangga, khasnya
di bidang make-up. Mereka melahirkan reaksi dengan kata, “Kami keluar rumah
dengan bermake-up hanya untuk memuaskan hati suami dan patuh kepada
kehendaknya”. Reaksi sedemikian rupa adalah palsu dan alasan tersebut memang
tidak berasas sama sekali. Adakah dengan mematuhi suruhan suami tersebut
boleh dijadikan alasan untuk mengelakkan kemurkaan Allah? Allah Pencipta
kamu dan juga suami kamu. Supaya lebih jelas lagi, mari kita renungi sabda Rasul
s.a.w yang bermaksud: “Jangan kamu taat sesama manusia hingga kamu sanggup
derhaka kepada Allah, Allah Pemcipta manusia” dan sabda baginda s.a.w lagi
yang bermaksud: “Tiada kepatuhan melainkan kepada kebaikan”.
Manakala Allah pula telah berfirman yang bermaksud: “Wahai orang-orang
yang beriman, ta’atilah Allah dan RasulNya, juga kepada pemerintah-pemerintah
yang terdiri daripada kamu……” (al-Nisaa’: 59)
Berpandukan kepada maksud Hadith dan ayat al-Quran di atas, adakah kamu
wahai suri-suri rumah diwajibkan menta’ati suruhan suami terlebih dahulu
sebelum melaksanakan suruhan Allah dan RasulNya?? Jika kamu memahami ayatayat
al-Quran sudah pasti kamu sendiri dapat memberi jawapan. Mengikut
konteks hadith Rasulullah dan firman Allah yang tersebut, bukanlah pengertian
seperti yang difahami oleh puan-puan. Malahan fahaman yang sebenar ialah
mematuhi suruhan Allah dan RasulNya sebelum menta’ati orang-orang yang
bertanggungjawab terhadap diri kamu, seperti menta’ati kedua ibubapa, suami
dan pemerintah. Ta’at setia ini kita berikan kepada mereka tersebut selama mana
suruhan mereka tidak berlawanan dengan suruhan Allah dan RasulNya. Jika
suruhan mereka didapati bertentangan dengan suruhan Allah dan RasulNya,
mestilah kita kembali kepada ajaran Allah dan RasulNya.
Suami yang tidak menta’ati suruhan Allah dan menyuruh kamu pula
jangan menta’ati suruhan Allah, maka jangan sekali-kali kamu mematuhi suruhan
tersebut, walaupun kamu terpaksa mengalami berbagai-bagai masalah.
Umpamanya berkemungkinan kamu ditinggalkan sekiranya kamu diceraikan,
berpisahlah anak-anak kamu dan hancur leburlah rumahtangga kamu.
Perlu diingatkan, jika kamu seorang wanita yang patuh dan ta’at kepada
ajaran Islam tidak mungkin kamu dapat hidup bahagia di samping suami yang
korup, runtuh moralnya, tidak berbudi pekerti yang mulia dan durhaka pula
terhadap ajaran Allah. Jiwa yang suci murni akan berbahagia di samping
bertuhankan harta benda walaupun dibendung istana yang bertatahkan ratna
mutu-manikam.
Allah juga berfirman di dalam surah al-Mujadalah ayat 22 yang bermaksud:
“Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari
akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapa-bapa atau anak-anak atau saudarasaudara
ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah
menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang daripadaNya. Dan dimasukkan mereka ke dalam syurga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Allah
redha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap limpahan
rahmatNya. Meraka itulah golongan Allah. Ketahuilah bahawa golongan Allah,
itu golongan yang beruntung”.
Ramai di kalangan belia-beliawanis sekarang yang telah bertuhankan hawa
nafsu. Mereka sanggup mengatakan bahawa mereka masih muda remaja, belum
tiba masanya untuk bertudung dan berjubah. Idea mereka seolah-olah memberi
erti bahawa bertudung kepala dan berbaju menutup ‘aurat hanyalah untuk
golongan tua yang akan mati esok atau lusa. Allah menyuruh setiap wanita –
samada yang masih remaja atau telah tua, tetapi masih memakai alat-alat solek
supaya memakai tudung. Wanita-wanita yang telah lanjut usia, perjalanan haid
telah terputus, maka mereka dibenarkan berbuka kepala andainya mereka tidak
menggunakan sebarang alat-alat make-up di bahagian muka atau menggunakan
rambut palsu.
Untuk menjelaskan lagi, Allah telah berfirman yang bermaksud:
“Perempuan-perempuan tua yang telah terhenti haid dan mengandung, tiada
keinginan berkahwin lagi, tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian
mereka dengan tidak bermaksud menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan
adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui” (al-Nur: 60)
Mengikut fahaman ayat tersebut, jelaslah bahawa Allah s.w.t telah memberi
satu keistimewaan kepada nenek-nenek yang telah lanjut usia. Mereka dibolehkan
keluar rumah dengan tidak bertudung. Meskipun kemudahan tersebut diberi,
tetapi nenek-nenek harus ingat, Allah s.w.t membolehkan mereka membuka
kepala dan muka dengan syarat yang telah lanjut, tetapi sekiranya hati masih
remaja, ingin bersolek, bermake-up dan sebagainya, maka hukumnya samalah
dengan wanita-wanita yang masih muda remaja. Wajib bertudung.
Allah Maha Kuasa untuk menciptakan manusia dalam bentuk apa jua
sekalipun. Ada wanita-wanita yang berupa paras kurang cantik. Umpamanya
muka yang berparut, ada pula kulit mukanya yang berbintil-bintil dan ada pula
yang memiliki rambut panjang. Terhadap golongan-golongan ini pula, harus
diingatkan bahawa berhijab atau bertudung bukanlah diwajibkan terhadap
wanita-wanita yang cantik sahaja. Oleh itu jangan kamu mengambil kesempatan
mendedahkan ‘aurat kamu atau mengunakan alat-alat solek untuk menutup
kekurangan tadi. Tutupilah dengan hijab seperti yang dikehendaki Islam.
Bukankah itu lebih baik…?!
Berhati-hatilah wahai puan! Selera lelaki bukan sama. Ada yang sukakan
wanita berbadan kurus, berpinggang ramping, sedangkan yang lain pula sukakan
wanita bertubuh rendang, atau berkulit kuning. Ada lelaki pula yang terlalu
berkemahuan, pantang melihat si hitam manis. Memang benar apa yang
dikatakan, “Setiap manusia ada jodoh dan pasangannya”.
Allah s.w.t menyuruh semua wanita supaya berhijab dan melarang mereka
dari mengamalkan pergaulan bebas yang sudah merebak pada hari ini. Di sebalik
suruhan dan larangan tersebut ada hikmah-hikmahnya. Umpamanya, seorang
suami yang memiliki isteri yang kurang cantik, tidaklah berhasrat untuk
merampas isteri saudaranya yang cantik. Masakan dia dapat berbuat demikian
sedangkan dia tidak pernah melihat ‘aurat wanita lain selain daripada isterinya.
Oleh itu bagaimana sekalipun rupa paras isterinya, itulah secantik-cantik wanita
yang halal baginya di dunia ini. Dengan demikian setiap hidup aman damai, anakanak
tidak terpisah dari ibu kandungnya, masyarakat juga aman bahagia.
Wahai wanita-wanita Islam! Tutupilah ‘auratmu seperti yang disyariatkan
Islam. Janganlah kamu menggunakan kecantikan anggota mengikut perasaan.
Sedarlah, disebabkan pendedahan yang kamu lakukan, sudah berapa banyak
belia-belia yang tergoda dan tersiksa. Oleh itu awasilah moral dan akhlak kamu
semua. Hayatilah ajaran al-Quran dan Sunnah Rasulullah.
Seperti yang dijelaskan, memang sukar untuk melayan selera jumhur, tidak
sesukar melayan selera suami di rumah, tetapi setelah bertopengkan syaitan,
perkara yang sukar menjadi idaman. Sebagai bukti, cuba lihat beberapa wanita
hari ini yang tidak mungkin keluar rumah andainya muka belum disaluti Amami,
bibir belum digincu, mata belum dikenakan eye-shadow dan pipi belum
dimerahkan.
Hakikat sebenarnya, segala yang kamu kerjakan merugikan diri kamu
sendiri. Di dunia dan di akhirat. Di dunia, kamu membazirkan wang beringgitringgit
sementara di akhirat pula kamu berbogel di dalam neraka.
Sungguh sial andainya kecantikan membawa padah. Ke mana sahaja kamu
pergi, lelaki ganas yang kamu temui sedangkan lelaki yang baik beradab akan
menjauhkan diri.
Wahai wanita Islam semua! Tepuk dada tanya selera. Betulkah kamu benarbenar
beriman kepad Allah, cinta dan patuh pula kepada segala suruhanNya.
Sekiranya Rasulullah s.a.w masih hidup, apalah teguran dan peringatan Baginda
terhadap kamu semua yang masih bermake-up, bersenang-senangan dan
bercampul gaul di antara lelaki dengan perempuan tanpa batasan yang tertentu.
Meskipun Rasulullah telah pergi meninggalkan kamu terlebih dahulu, namun
Allah tetap kekal buat selama-lamanya. Dia tetap melihat apa yang kamu kerjakan,
samada baik atau buruk.
Tergambarlah di fikiran, bagaimana dahsyatnya siksaan di hari Mahsyar
kelak. Kalau tergambar demikian, kenapa masih tidak mahu beramal..?!
Harus diingatkan, di hari Mahsyar nanti, kamu tidak berhak memproters di
hadapan Allah. Rasul telah diutuskan dan segala suruhan serta larangan telah
disampaikan kepada manusia semua.
Semua suruhan dan larangan tersebut terbentang di hadapan kamu. Oleh
itu hak memilih terserahkan kepada kamu, samada suka bergaul bersama-sama
saudara kamu di syurga atau rela badan tersiksa di dalam neraka di hari
kebangkitan kelak. Dengan jelas Rasulullah bersabda yang maksudnya: “Terdapat
dua golongan daripada umatku yang terdiri daripada ahli neraka. Satu golongan,
didapati bersama-sama mereka itu, tongkat-tongkat yang sentiasa terhayunhayun
laksanan ekor lembu, lalu manusia dipalu dengannya; golongan yang
kedua, terdiri dari perempuan-perempuan yang berpakaian separuh bogel, pelacurpelacur,
berkepala besar dan terkulai-kulai; mereka tidak mungkin masuk ke
syurga; baunya yang tidak mungkin mereka rasai; masakan mereka dapat
menyedut bauan tersebut sedangkan jarak jauh di antara mereka dengan syurga
melebihi ilma ratus tahun perjalanan”.
Andai puan-puan masih meraba-raba di siang hari, menentang ajaran al-
Quran dan Hadith, mengikut perasaan dan dorongan Iblis hingga melewati
perbatasan yang dilarang Alllah, nescaya kamu terjerumus ke lembah maksiat. Ini
telah dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya yang bermaksud: “Sesiapa yang
menderhakai Allah dan RasulNya serta melanggar ketentuan-ketentuanNya
nescaya Allah akan memasukkannya ke dalam api neraka. Ia kekal didalamnya
dan baginya siksaan yang amat menghinakan” (al-Nisaa’: 14)
Awas puan-puan semua jangan sampai hidup bersandiwara, menafikan
kebenaran, mempertahankan kemungkaran. Tidakkah kamu terfikir bahawa
bermake-up satu perbuatan yang salah? Ya, jika perasaan dikuasai iblis, kuasa
penglihatan sudah tidak bererti lagi. Yang halal dikatakan haram dan yang haram
dikatakan halal. Allah memberi peringatan dalam firmanNya yang bermaksud:
“Apakah orang yang dijadikan syaitan menganggap baik perkerjaaan yang buruk,
lalu dia menyakini perkerjaan itu baik, sama dengan orang yang ditipu oleh
syaitan? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendakiNya.
Janganlah dirimu binasa kerana kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (al-Fatir: 8)
Hanya inilah diskusi yang dapat saya utarakan. Saya rasa sudah cukup
sebagai pengenalan dasar untuk saudara-saudari yang cintakan kebenaran.
Terhadap golongan yang masih lalai, saya ingin berseru. Berfikirlah dua kali,
bahkan tiga kali, atau empat kali dan seterusnya hingga mendapat petunjuk
semata-mata datangnya dari Allah. Oleh itu tunduk dan sujudlah kepada Allah
pohonlah hidyat dariNya, mintalah petunjuk dariNya. Mudah-mudahan kamu
dapat membezakan yang mana golongan yang berpihak kepada golongan kolot
yang masih berpakaian membuka ‘aurat, tak ubah seperti di zaman jahiliyyah,
agaknya inilah yang dikatakan “Jahiliyyah Kedua Puluh”.


WANITA DALAM NERAKA

Di sini saya ingin mengutarakan satu peristiwa yang telah disaksikan oleh
Rasulullah s.a.w semasa dalam perjalanan Isra’ Mi’raj yang ada kaitannya dengan
penghuraian tabarruj.
Diriwayatkan oleh Sayyidina Ali karam allahu wajhah:
“Saya dengan Fatimah pergi mengadap Rasulullah s.a.w kami dapati baginda
sedang menangis lalu kami bertanya kepadanya:
“Apakah yang menyebabkan ayahanda menangis, ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab:
“Aku lihat ada perempuan rambutnya tergantung, otaknya menggelegak.
Aku lihat perempuan yang digantung lidahnya, tangannya terikat ke belakang
dan Qathran (air yang menggelegak) dicurahkan ke dalam halkumnya. Aku lihat
perempuan tergantung, kedua kakinya diikat, tangannya terikat di umbunumbunnya
dan disuakan dengan ular dan kala.
Aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya
dinyalakan api. Aku mlihat perempuan yang memotong tubuhya dengan gunting
daripada api neraka. Aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali
perutnya sendiri. Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta,
diisi ke dalam sebuah peti yang diperbuat daripada api neraka, otaknya keluar
dari lubang hidungnya, badannya berbau busuk, kerana berpenyakit sopak dan
kusta. Aku lihat perempuan yang kepalanya seperti khinzir, badannya seperti
badan keldai, beribu-ribu kesengsaraan yang dirasainya. Aku lihat perempuan,
rupanya seperti anjing, kala dan ular masuk ke kemaluannya, atau ke mulutnya
dan keluar di duburnya. Malaikat memukul kepalanya dengan corong daripda api
neraka”.
Fatimah pun berdiri dan bertanya kepada ayahnya:
“Ayahanda yang dikasihi, ceritakanlah kepada anakanda; apakah kesalahan
yang dilakukan oleh perempuan-perempuan itu?”.
Rasulullah menjawab:
“Fatimah, adapun perempuan yang tergantung rambutnya itu ialah
perempuan yang tidak menutup rambutnya daripada lelaki yang yang bukan
muhrimnya.
Perempua yang lidahnya tergantung itu ialah perempuan yang
menggunakan lidahnya untuk memaki hamun dan menyakiti hati suaminya.
Perempuan yang kedua-dua kakinya tergantung itu ialah perempuan yang
keluar dari rumahnya dengan tidak mendapat keizinan daripada suaminya dan
tidak mahu mandi suci daripada haid dan nifas.
Perempuan yang memakan badannya sendiri itu ialah kerana ia berhias
untuk lelaki yang bukan suaminya dan suka mengumpat-ngumpat orang.
Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka, ia
memperkenalkan dirinya kepda orang asing, bersolek dan berhias supaya
kecantikannya itu dilihat ole lelaki lain.
Perempuan yang diikat kedua-dua kakinya, tangannya diikat ke arah
umbun-umbun dan disuakan dengan ular dan kala, ianya boleh bersembahyang
dan berpuasa, tetapi tidak mahu mengambil air sembahyang dan tidak mahu
mandi janabah (junub).
Perempuanyang kepalanya itu seperti khinzir dan badannya berupa badan
keldai ialah perempuan ahli pengumpat dan pendusta.
Perempuan yang seperti anjing itu adalah perempuan yang suka membuat
fitnah dan membenci suaminya”.
Lampiran: Ringkasan Petikan dari Dr. Abdul Karim Zaidan, PhD Baghdad


TABARRUJ DAN IKHTILAT (PERCAMPURAN/PERGAULAN)


TABARRUJ;

- Tabarruj bererti wanita menunjukkan dan merperagakan perhiasan dan
kecantikannya untuk menarik perhatian kaum lelaki dan meransang keinginan
mereka. Dalil: surah al-Ahzab ayat 33.
- Tabarruj jahiliyyah bererti wanita membuka niqabnya hingga mendedahkan
muka, kecantikan dan perhiasannya.
- Tabarruj hari ini tidak sesuai diistilahkan dengan tabarruj jahiliyyah kerana
wanita sekarang bukan setakat membuka tutupan muka dan memperagakan
kecantikannya tetapi lebih dari itu. Tabarruj hari ini dengan memdedahkan
separuh tubuh, malah lebih dari itu.
- Istilah yang lebih sesuai ialah istilah yang pernah digunakan oleh Rasulullah
s.a.w dalam sabdanya yang bermaksud ‘separuh telanjang’ (al-kaasiaat al-
‘aariyaat).
- Tabarruj yang diharamkan ialah:
- Tabarruj di luar rumah denga berhias bukan untuk suami.
- Mendedahkan muka dengan tujuan meransang keinginan dan syahwat lelaki.
- Bersolek dan berhias belebihan.
- Menggunakan alat-alat solek / make-up.
- Mempercantikkan bibir, alis dan pipi (mempercantikkan raut muka).
- Dan lain-lain.
- Termasuk dalam istilah tabarruj ialah fesyen-fesyen pakaian. Ini kerana pada
dasarnya pakaian wanita sama dengan pakaian lelaki iaitu menutup aurat.
- Ciri pakaian syar’ie wanita ialah:
- pakaian mestilah meliputi seluruh tubuh wanita
- pakaian itu mestilah longgar
- tidak nipis
- bukan pakaian yang mempunyai nilai untuk bermegah-megah dengannya
- tidak menyamai pakaian lelaki
- Pakaian yang tidak memenuhi ciri ini dikira sebagai pakaian yang tabarruj.
- Berpakaian kemas, smart dan ceria bukan dikira tabarruj.
- Termasuk dalam istilah tabarruj memakai barang perhiasan diri.
- Perhiasan ialah semua yang dijadikan perhiasan oleh wanita samada pakaian
atau sesuatu yang dijadikan perhiasan diri.
- Antara perhiasan yang dibenarkan ialah membersihkan diri dari segala aspek,
termasuk membersih sesuatu yang fitrah.
- Jenis perhiasan antaranya:
- Barangan perhiasan yang terdiri dari emas, perak dan permata.
- Pakaian luar dan dalam
- Hukum berhias harus, malah ada kalanya sunat kecuali perhiasan yang telah
dinaskan haram. Ia sunat kepada isteri yang suaminya bersamanya, bukan
isteri yang suaminya tiada di sampingnya.
- Semua jenis perhiasan ini harus selagi ia tidak termasuk ke dalam istilah
tabarruj.
- Termasuk ke dalam istilah tabarruj ialah bersolek dengan merubah sifat
semulajadi:
- Mencabut atau dengan apa jua cara untuk menghilangkan bulu muka. Boleh
bagi yang berkahwin untuk suami.
- Mencabut dan membentuk alis. Boleh sekiranya alis yang asal hodoh
dipandang.
- Memerahkan muka. Boleh bagi yang berkahwin, untuk suami.
- Lain-lain seperti rambut palsu, wangian berlebihan, celak berlebihan, …..
- Secara umum, berhias untuk suami dibolehkan dan tidak dikira sebagai
tabarruj.
- Berhias keluar rumah bukan untuk suami adalah tabarruj.
- Bersolek dan berhias wanita hari ini telah melebihi dari maksud tabarruj.


IKHTILAT (PERCAMPURAN / PERGAULAN)

- Maksud pergaulan: bercampur antara wanita dan lelaki ajnabi di satu tempat
yang pada kebiasaannya membawa mereka berpandangan, bercakap dan
berinteraksi.
- Hukum asal pergaulan wanita dan lelaki ajnabi adalah ditegah.
- Tiada nas yang jelas melarang pergaulan. Tegahan pergaulan ini hanya
disimpulkan dari beberapa tegahan lain:
- Tegahan wanita bermusafir sendirian tanpa mahram
- Tegahan berkhulwat antara wanita dengan lelaki ajnabi
- Tidak wajib solat jamaah ke atas wanita
- Tidak wajib solat jumaat ke atas wanita
- Hukum-hukum khusus mengenai wanita dalam ibadat haji
- Tegahan wanita berjalan berseiringan dengan lelaki
- Dari larangan-larangan inilah ulamak menyimpulkan pergaulan wanita
dengan lelaki ajnabi ditegah.
- Pergaulan yang dibenarkan atas dasar pengecualian kerana keperluan:
- Pergaulan atas sebab darurat
- Pergaulan untuk tujuan bermuamalah
- Pergaulan untuk tujuan melaksanakan tugas-tugas kehakiman
- Pergaulan menunaikan kesaksian
- Pergaulan atas tugas penguatkuasa undang-undang
- Pergaulan untuk tujuan melayan tetamu di rumah
- Pergaulan untuk tujuan menghormati tetamu dengan makan bersama
- Pergaulan dalam kenderaan awam bagi wanita yang melakukan kerja
syar’ie dengan syarat hukum-hukum Islam yang lain dipenuhi
- Pergaulan untuk melakukan kerja-kerja jihad
- Pergaulan untuk tujuan mendengar ceramah dan ilmu
- Pergaulan atas sebab kebiasaan dan teradat yang tidak bercanggah dengan
syara’
- Dalam kitab Muwatta’ oleh Imam Malik disebutkan “Wanita (boleh) makan
bersama lelaki apabila pada kebiasaan teradat wanita makan bersama-sama
lelaki.
- Pergaulan semasa menziarahi keluarga terdekat dan teman handai pada majlismajlis
tertentu, maka dalam majlis yang sama dengan syarat memelihara adab
sopan keislaman dan hukum-hukum Islam.
- Pergaulan wanita dengan lelaki dalam satu majlis bersama. Ada dua pendapat:
- Pendapat pertama tidak boleh kerana hadis mengenai pengaduan kaum
wanita di zaman Rasulullah tentang kelebihan kaum lelaki mendapatkan
ilmu, lantas Rasulullah s.a.w memperuntukkan satu masa belajar khusus
bagi wanita.
- Pendapat kedua boleh kerana pergaulan untuk tujuan muamalah
dibolehkan, maka pergaulan untuk menuntut ilmu tentulah lebih boleh lagi,
kerana suasana menuntut ilmu lebih jauh dari fitnah berbanding suasana
muamalah.
- Tentang hadis yang dikemukakan di atas, pengkhususan satu majlis untuk
kaum wanita bukan kerana larangan pergaulan lelaki dan wanita semasa
menuntut ilmu, tetapi kerana tabiat kaum wanita sentiasa banyak terhalang
untuk keluar bersama Rasulullah s.a.w. Tidak seperti kaum lelaki yang sentiasa
berpeluang untuk berbuat demikian. Oleh itu wanita perlu dikhususkan satu
masa bersama Rasulullah s.a.w.
- Namun demikian keharusan ini hendaklah disertai dengan iltizam yang
bersungguh-sungguh, hukum, adab dan tata susila Islam:
- Menjaga aurat
- Tidak tabarruj
- Tidak mengangkat suara dengan tinggi
- Serius, tidak bermanja-manja dan melembut-lembutkan suara sewaktu
bercakap
- Menundukkan pandangan, bukan mata galak, bukan curi pandang
- Warak, tapi bukan warak-warak kucing

Sekian Wassalam…

Akhirul Kalam

Trimong geunaseh ats kunjungan ureung dron ke dalam blog nyoe. Semoga blog DAYAH MULIA nyoe bermamfaat bagi ureung dron bandum. Amin...!

sayang

”Ilmu
Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Join US on Facebook

Nyoe adalah Posted Geutanyoe bersama. Jadi dijaga bersama. Semoga bermamfaat.

Total Tayangan Halaman

MOST RECENT

laba2

Foto Bersama

Content right


widgeo.net

About Me

Foto Saya
Lon Aneuk Teupin Batee.. Lahe Pada 10-12-1993 Di teupin Batee... Natupat Teupin Batee???

Contact

Followers

Social Icons

Bahasa

Catwidget4

topads

Like on Facebook

Become our Fan